jpnn.com - jpnn.com - Regulasi baru PSSI mengharuskan pesepak bola U-23 masuk starting line up minimal tiga pemain. Harapannya pemain muda Indonesia bisa lebih baik mulai tahun ini.
Meski demikian, aturan tersebut masih menimbulkan banyak pertanyaan.
BACA JUGA: Susunan Pengurus PSSI Diumumkan Besok, Eh...Lusa
Salah satunya rotasi tidak bebas. Sebab, pemain U-23 yang dipercaya sejak menit awal hanya bisa diganti pemain seusianya.
Bagaimana bila pemain inti berposisi striker cedera, lalu yang duduk di bangku cadangan berposisi bek?
BACA JUGA: Pelatih Timnas Bakal Dikontrak sampai Asian Games 2018
Kemudian pertanyaan berikutnya, apakah pemain muda yang dimainkan harus bermain penuh 90 menit atau bisa saja baru lima menit diganti seperti pada Piala Bhayangkara 2016? Regulasi tersebut memang belum jelas.
Pengamat sepak bola Erwin Fitriansyah bahkan menilai regulasi itu belum mampu diterapkan setiap klub. Pasalnya, stok bibit muda belum banyak dipakai di Indonesia Super League (ISL).
BACA JUGA: PSSI Sudah Putuskan Pelatih Timnas
"Apalagi musim lalu tidak ada kompetisi untuk pemain muda," imbuhnya seperti diberitakan Radar Surabaya (Jawa Pos Group) hari ini.
Mencari pemain muda sebenarnya tidak sulit jika harus menaati regulasi. Klub memiliki alternatif untuk mengambil bibit U-21 di klub junior. Namun, pemilihannya tidak akan mudah.
"Mau ambil di tim junior bisa. Tapi esensinya tidak asal comot," ujar pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Regulasi tidak hanya diperuntukkan bagi pemain muda. Pesepak bola berumur di atas 35 tahun harus siap-siap "dipaksa" berhenti bermain sepak bola. Pasalnya, setiap klub cuma diberi jatah dua pemain veteran.
Menanggapi itu, Erwin menilai tidak relevan. Pemain berumur di atas 35 tahun masih ada yang punya kemampuan bagus.
"Belum bisa diterapkan sekarang. Sosialisasi perlu dilakukan jauh hari. Pemain yang tidak bagus perlu dikasih kesempatan cari pekerjaan lain kalau dilarang main sepak bola," tambahnya.
Selebihnya, Erwin berharap aturan bisa disusun proporsional dan natural. "Pemain muda jangan terlalu cepat dipaksa main. Pemain tua jangan dipaksa pensiun terlalu cepat!" tegasnya.(*/abi/bby)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh.. Ini Toh Penyebab Rapat Exco Batal Digelar
Redaktur & Reporter : Budi