Menurut Anton, sejauh ini baru terdapat 28 contoh DNA keluarga penumpang yang sudah dikumpulkan. "Karena, yang datang kemarin, bukan kerabat yang bisa kita bandingkan. Masih ada yang belum mengumpulkan," kata Anton di Bandaran Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (11/5).
Anton membeberkan nama-nama penumpang SSJ 100 yang keluarganya belum diambil contoh DNA-nya. Antara lain, Nur Ilmawati (SKY), Femi (Bloomberg News), Haidir Bachsin (PT Catur Daya Prima), Henny Stevani (SKY), Peter Adler (Sriwijaya), Aditya Sukardi (Trans TV), May Syarah (SKY).
Dijelaskan Anton juga, dari 45 penumpang SSJ 100, 35 diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Sedangkan Warga Negara Asing (WNA) ada 10 orang. Terdiri dari delapan Rusia, serta masing-masing satu dari Amerika Serikat dan Perancis. Menurutnya, untuk WNA semua sudah melaporkan ke DVI, walau masih ada data yang harus dilengkapi. "Data-data yang lengkap yang kita perlukan terdiri atas sidik jari, data gigi," ujarnya.
Sedangkan tanda-tanda medik, lanjut dia, biasanya dilakukan wawancara kepada pihak keluarga seperti bekas operasi, tato atau kelainan fisik yang dimiliki korban. Termasuk juga dengan masalah properti yang dikenakan para penumpang, seperti jam, kalung, cincin kawin dan lainnya. "Informasi ini kita butuhkan, selain sampel DNA dari keluarga," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Jangan Ada Informasi Simpang Siur
Redaktur : Tim Redaksi