JAKARTA -- Pemberian skorsing terhadap enam anggota eksekutif komite (exco) PSSI masih menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, sampai saat ini enam anggota exco tersebut belum menerima surat skorsing dari PSSI.
"Hingga kini kami tidak tahu apakah diskorsing, karena tak ada surat skorsing kami terima," ungkap Sihar Sitorus, salah seorang anggota Exco PSSI saat dihubungi, Jumat (29/3).
Seperti diketahui Ketua PSSI Djohar Arifin Husin saat Kongres Luar Biasa (KLB) lalu mengumumkan skorsing kepada enam anggota exco PSSI. Mereka adalah Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuti Dau, Widodo Santoso dan Mawardi Nurdin.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Hadiyandra sebelumnya sudah menjelaskan keenam anggota exco yang terkena skorsing tidak dapat mengikuti rapat exco, termasuk yang akan digelar 5 April mendatang.
Perbebatan kemudian muncul karena pemberian skorsing diberikan setelah enam anggota exco itu melakukan aksi Walk Out (WO). Jika merunut pada beberapa persidangan, maka aksi WO adalah hak peserta sidang.
Aksi WO pernah terjadi di Kongres FIFA pada Mei 2013 saat Agenda Pemilihan President FIFA. WO dilakukan sepuluh dari total 46 delegasi negara asal Asia anggota AFC peserta Kongres FIFA, sebagai bentuk empati terhadap Mohamed bin Hammam yang dihukum seumur hidup tak boleh ikut kegiatan sepakbola akibat dituduh terlibat suap.
Tahun 1999, Delegasi Asia menggelar protes dengan melakukan WO dari ruangan Kongres FIFA di Los Angeles saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Dan sampai kini, FIFA tak melakukan skorsing atau memberikan sanksi apapun kepada mereka yang WO tersebut
Bob Hippy sendiri mempertanyakan forum apa yang bisa melakukan skorsing terhadap exco sesuai Statuta PSSI. "Jika dikatakan pemberian skorsing melalui rapat exco, dimana, dan kapan rapat exco itu? Dalam statuta, apakah rapat exco berhak melakukan skorsing terhadap exco? Dari sisi prosedural sesuai Statuta apa boleh rapat exco menskorsing exco?" tanya Bob Hippy. (abu/jpnn)
"Hingga kini kami tidak tahu apakah diskorsing, karena tak ada surat skorsing kami terima," ungkap Sihar Sitorus, salah seorang anggota Exco PSSI saat dihubungi, Jumat (29/3).
Seperti diketahui Ketua PSSI Djohar Arifin Husin saat Kongres Luar Biasa (KLB) lalu mengumumkan skorsing kepada enam anggota exco PSSI. Mereka adalah Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuti Dau, Widodo Santoso dan Mawardi Nurdin.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Hadiyandra sebelumnya sudah menjelaskan keenam anggota exco yang terkena skorsing tidak dapat mengikuti rapat exco, termasuk yang akan digelar 5 April mendatang.
Perbebatan kemudian muncul karena pemberian skorsing diberikan setelah enam anggota exco itu melakukan aksi Walk Out (WO). Jika merunut pada beberapa persidangan, maka aksi WO adalah hak peserta sidang.
Aksi WO pernah terjadi di Kongres FIFA pada Mei 2013 saat Agenda Pemilihan President FIFA. WO dilakukan sepuluh dari total 46 delegasi negara asal Asia anggota AFC peserta Kongres FIFA, sebagai bentuk empati terhadap Mohamed bin Hammam yang dihukum seumur hidup tak boleh ikut kegiatan sepakbola akibat dituduh terlibat suap.
Tahun 1999, Delegasi Asia menggelar protes dengan melakukan WO dari ruangan Kongres FIFA di Los Angeles saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Dan sampai kini, FIFA tak melakukan skorsing atau memberikan sanksi apapun kepada mereka yang WO tersebut
Bob Hippy sendiri mempertanyakan forum apa yang bisa melakukan skorsing terhadap exco sesuai Statuta PSSI. "Jika dikatakan pemberian skorsing melalui rapat exco, dimana, dan kapan rapat exco itu? Dalam statuta, apakah rapat exco berhak melakukan skorsing terhadap exco? Dari sisi prosedural sesuai Statuta apa boleh rapat exco menskorsing exco?" tanya Bob Hippy. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andai Pimpin Timnas, Blanco Yakin Jebol Gawang Arab Saudi Tiga Gol
Redaktur : Tim Redaksi