jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten kembali menggelar unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja, di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (16/10) siang.
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian mengatakan, aksi yang akan berlangsung pukul 13.00 WIB bakal diikuti hampir 1.000 orang.
BACA JUGA: Demo Hari Ini di Istana, BEM Seluruh Indonesia Usung 4 Tuntutan
"Belum bisa diperkirakan secara pasti, bisa berkisar 500-1.000 massa," kata Remy saat dikonfirmasi, Jumat.
Ada empat poin tuntutan mereka mengenai penolakan UU Cipta Kerja yang akan disampaikan dalam aksi tersebut.
BACA JUGA: Revolusi Lingkungan di UU Cipta Kerja: Perusahaan Besar Tak Taat Amdal Bisa Ditutup
"Pertama, nendesak presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020," ujar Koordinator Wilayah BEM Se-Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI Bagas Maropindra.
"Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja," sambung Bagas.
BACA JUGA: Pak Ganjar Undang Para Ketua BEM, Tetapi tak Ada yang Hadir, Ini Responsnya
Kemudian, tuntutan yang ketiga, yakni mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi.
"Keempat, mengajak mahasiswa seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan," ujar Bagas. (mcr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi