jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekusi Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan kelompok buruh kembali menggelar unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di depan istana negara hari ini.
Mengantisipasi hal itu, Polda Metro Jaya telah menyiapkan 10.587 personel gabungan untuk mengamankan jalanya unjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan puluhan ribu personel pengamanan itu adalah gabungan TNI-Polri, dan pemerintah daerah.
"Kami sudah siapkan pengamanan hari ini sekitar 10.587 personel. Ini yang kami siapkan gabungan TNI-Polri dan pemerintah daerah," ungkap Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (20/10).
Selain itu, kata mantan Kapolres Tanjungpinang itu 10.000 personel gabungan akan dicadangkan di dua titik yakni di Monas, Jakarta Pusat dan Gedung DPR RI.
"Ini cadangan, tetapi yang kami setting di lapangan untuk mengantisipasi baik itu di titik pusatnya di Patung Kuda, Jakarta Pusat maupun di gedung DPR. Ini sudah kami setting beserta penggal-penggsl jalan yang lain total semuanya 10.587 personel," kata Yusri.
Lebih jauh, Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan polisi juga bersiaga di pusat-pusat perekonomian, pusat perbelanjaan yang dianggap sebagai tempat rawan (kerusuhan).
"Ada beberapa sentra-sentra perekonomian yang kami lakukan pengamanan kemudian juga sentra-sentra perbelanjaan baik itu Mall dan juga tempat-tempat yang kami anggap rawan ini kami siapkan pengamanan personel," pungkas Yusri Yunus. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Demo Lagi Hari Ini, Berani Menolak Swab Test?
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama