jpnn.com - ADA anggapan, orang pintar cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang katakanlah kurang begitu pintar. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Sekitar 95 persen dari hubungan antara kecerdasan dan umur panjang disebabkan oleh pengaruh genetik. Dalam sebuah penelitian, di mana sebagian besar peserta mengambil tes kecerdasan saat usia pertengahan, bukan di masa muda mereka. Pada saat itu, hasil IQ mungkin dipengaruhi oleh penurunan kognitif penuaan.
BACA JUGA: Tips Ringan Sarapan Sehat
"Kami menemukan ada hubungan kecil antara kecerdasan dan masa hidup hampir semua genetik," kata peneliti Rosalind Arden, seperti dilansir laman Fox News, Rabu (2/9).
Berikut beberapa penjelasan yang menghubungkan kepintaran dan usia seseorang.
BACA JUGA: Sempat Jadi Wanita, Pria Ini Masih Bisa Punya Anak
Otak dan Rentang Hidup
Studi besar dan kecil telah mengaitkan kecerdasan dengan kemungkinan hidup sampai usia tua. Sebagai contoh, sebuah studi dari orang yang lahir di Skotlandia yang diterbitkan pada tahun 2001 dalam British Medical Journal menemukan bahwa orang-orang yang mendapatkan hasil baik pada tes IQ pada usia 11 tahun memiliki kemungkinan yang besar untuk bertahan hidup setidaknya sampai usia 76 tahun.
BACA JUGA: Satu Gelas Per Hari bisa Meningkatkan Risiko Kanker...
Pada tahun 2007, makalah di Journal of Economics Kesehatan menemukan bahwa pemenang Hadiah Nobel sedikit hidup lebih lama daripada sang runner-up.
Para peneliti telah menemukan beberapa alasan yang bisa menjelaskan keuntungan memiliki umur panjang bagi orang yang pintar. Bisa jadi orang pintar membuat pilihan kesehatan yang lebih baik, mendapatkan pekerjaan yang lebih aman atau memiliki keunggulan keluarga, semua faktor yang terkait dengan hidup lebih lama. Atau mungkin orang cerdas memiliki gen yang lebih baik secara umum, gen yang meningkatkan kecerdasan dan rentang hidup.
Pengujian Kembar
Arden dan rekan-rekannya menganalisis data dari tiga studi kembar. Satu penelitian mengamati 377 pasang pria kembar Perang Dunia II-veteran dari Amerika Serikat. Studi lain, dari 246 pasang kembar dari Swedia dan yang ketiga meneliti 784 pasang kembar Denmark.
Secara umum, para peneliti menemukan, anak kembar yang lebih cerdas hidup lebih lama, entah itu kembar fraternal atau identik. Namun ada perbedaan yang jauh lebih besar dalam umur panjang antara kembar fraternal, menunjuk ke gen sebagai penggerak utama perbedaan rentang hidup.
Secara statistik, para peneliti menemukan, pilihan gaya hidup hanya 5 persen dari hubungan antara kecerdasan dan rentang hidup. Sisanya adalah genetik. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Model Majalah Dewasa Ini Siap Main Sesuai Permintaan
Redaktur : Tim Redaksi