jpnn.com, JAKARTA - Persaudaraan Alumni alias PA 212 diisukan menjadi partai politik setelah Pilpres 2019 berakhir. Apalagi PA 212 memiliki massa yang banyak dan tersebar di sejumlah wilayah.
Namun, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif memastikan hal itu tak akan terjadi. Menurut dia, PA 212 tetap seperti saat ini, tidak akan menjadi partai politik.
BACA JUGA: Prabowo Segera Bertemu PA 212, Begini Respons Habib Novel
"Sampai kapan saja, insyaallah kami tetap akan ada di gerakan moral, tidak akan berpindah melalui jalur apa pun," kata Slamet ketika dihubungi, Selasa (16/7).
Slamet juga mengatakan, PA 212 tidak bisa menjadi partai politik karena saat mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga hanya berdasar keputusan ijtimak ulama, bukan dari lobi-lobi politik.
BACA JUGA: PA 212 Segera Gelar Ijtimak Ulama IV, Prabowo Kemungkinan Tak Diundang
BACA JUGA: Said: Saya Kira Itu Kode Keras dari Prabowo
Pihaknya juga tak terlalu mau menanggapi berlebihan soal pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Persaudaraan Alumni 212: Selamat Tinggal, Prabowo Subianto
“Kami biasa saja, jadi tak perlu kami tanggapi,” kata Slamet.
Dia pun menekankan, PA 212 akan terus berjuang dengan nilai-nilai yang telah mereka pegang selama ini, sekalipun tak terjun ke dunia politik.
Saat ini, kata Slamet, pihaknya sedang fokus persiapan menggelar ijtimak ulama ke-4 yang digelar awal Agustus.
BACA JUGA: 8 Pesawat Tempur F-16 Melintas saat Jokowi Lantik 781 Perwira TNI dan Polri
“Nantinya, ijtimak ulama yang akan bertujuan besar demi keadilan di negeri ini dan untuk kepentingan bangsa Indonesia," tandas Slamet. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir PA 212 Curiga Ada Pengkhianat Bisiki Prabowo
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan