jpnn.com - Memiliki keturunan setelah menikah umumnya menjadi harapan banyak pasangan. Akan tetapi, terkadang sulit terwujud karena masalah kesuburan.
Tak hanya pada wanita, gangguan kesuburan juga dapat dialami kaum pria ketika kualitas air mani tidak dalam kondisi normal.
BACA JUGA: Benarkah Air Mani Bermanfaat Untuk Kecantikan Kulit Wajah, Mitos atau Fakta?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, sepasang suami-istri disebut mengalami infertilitas bila tidak terjadi kehamilan setelah setahun melakukan hubungan intim rutin dan tidak menggunakan kontrasepsi apa pun.
Kasus infertilitas sendiri semakin sering dijumpai, baik di Indonesia maupun di negara lain.
BACA JUGA: Benarkah Tomat Bisa Meningkatkan Kualitas Air Mani?
Di Amerika, hampir 20 persen pasangan suami dan istri berkonsultasi untuk mendapatkan keturunan. Untuk di negara berkembang, WHO mencatat setidaknya satu dari empat pasangan mengalami masalah kesuburan.
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang memicu infertilitas. Pada pria, faktor penentunya adalah kualitas air mani.
BACA JUGA: Benarkah Sering Makan Junk Food Bisa Membahayakan Jumlah Air Mani Pria?
Kualitas air mani yang bagus ditentukan berdasarkan volume cairan mani, jumlah secara keseluruhan, jumlah air mani yang hidup, bentuk atau struktur air mani (morfologi), dan kemampuan bergerak air mani (motilitas).
Untuk memperoleh data-data tersebut, biasanya akan dilakukan analisis air mani di laboratorium.
Kualitas air mani ditentukan oleh berbagai hal pula, di antaranya:
- Gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol, berat badan, olahraga).
- Faktor pekerjaan.
- Faktor lingkungan.
Berbicara mengenai faktor lingkungan, ternyata polusi udara menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas air mani. Seperti apa dampaknya?
Dampak polusi udara terhadap kualitas air mani
Para ahli meyakini bahwa polusi udara juga memengaruhi kualitas air mani. Berbagai penelitian ilmiah telah dilakukan untuk menelaah hal tersebut.
Polusi udara dapat menurunkan kemampuan gerak air mani dan menurunkan jumlah air mani hidup.
Polutan dalam udara seperti kadmium, merkuri, dan timbal dapat masuk ke dalam aliran darah dan menumpuk di cairan tubuh lain seperti cairan mani dan urin.
Polutan tersebut pun bisa memengaruhi hypothalamic-pituitary-gonadal axis, yaitu suatu jalur yang berperan dalam pembentukan air mani.
Akibatnya, produksi air mani menjadi terganggu dan jumlahnya pun berkurang.
Selain itu, menurut penelitian dalam tulisan jurnal “Air Pollution and Quality of Sperm: A Meta-Analysis”, polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada DNA air mani. Sehingga, air mani yang diproduksi tidak akan memiliki bentuk yang normal (gangguan morfologi).
Gangguan bentuk ini pun akan berdampak ada pergerakan air mani yang menjadi lebih lambat dan tidak mampu membuahi sel telur.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy