jpnn.com, JAKARTA - Jaringan pengusaha kopi nusantara dengan merek Bencoolen Coffe menawarkan program prakerja dengan melatih anak muda menjadi barista dan pengusaha warung kopi. Program prakerja pelatihan barista ini bisa dilakukan melalui jarak jauh, via online atau media sosial.
Wakil Ketua Tim Kordinasi Kopi Bengkulu, Ir. Dedi Yudiant mengungkapkan Upaya ini sebagai rasa tanggungjawab melihat situasi dan kondisi saat ini akibat dampak virus corona (covid19). Padahal potensi dari bisnis kopi Indonesia sangatlah besar. Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor 4 di dunia dengan komoditas yang tersebar di berbagai daerah mulai sabang hingga merauke.
BACA JUGA: Aksi Satu Juta Cangkir Kopi Kampanyekan Donor Darah
Bengkulu merupakan daerah penghasil kopi Robusta terbesar ketiga di Indonesia. Salah satu pengembangan Kopi Bengkulu, The Bencoolen Coffee, berinisiasi untuk pelatihan & usaha kopi secara online dalam program Prakerja.
Kopi Bengkulu telah mendapatkan penghargaan Silver AVPA 2019 di Perancis sebagai kopi terbaik, untuk itu kami memilih melakukan pelatihan kopi untuk para non-pekerja dan millenial dalam memanfaatkan salah satu dampak akibat wabah Covid 19 yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh pemerintah yang diutarakan Direktur Bencoolen Mardiana melalui release nya.
BACA JUGA: Perang Melawan Corona! Air Asia Indonesia Dukung Aksi 1 Juta Cup Kopi Jujur
Salah satu bentuk pelatihan yang dipilih The Bencoolen Coffee adalah dengan ikut program Kartu Pra Kerja di platform digital.
Pemerintah akan membuka kesempatan bagi 5,6 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan mendapatkan skill dan keterampilan baru. The Bencoolen Coffee akan memberikan pelatihan berupa ilmu wirausaha kedai susu kopi secara Reguler selain Pelatihan Barista dari material hingga praktek lapangan agar masyarakat mampu melakukan usaha secara mandiri.
BACA JUGA: Kembali Beraksi, Kopi Jujur Berikan Donasi ke Sopir Taksi
Program ini akan di mulai Perdana pada tanggal 23 April 2020 di platform maubelajarapa dan 28 April 2020 di platform Skill Academy.
Wakil Ketua Tim Kordinasi Kopi Bengkulu Dedi Yudiant menyatakan, program harus berbeda dan memberikan pendampingan secara terus menerus sehingga memastikan pelatihan dapat bekerja selain harus menyuplai bahan baku secara konsisten.
“Berbeda dengan materi yang lain, program ini mendukung prakerja untuk meningkatkan skill dari hulu sampai hilir, tidak hanya itu, peserta diharapkan mampu melakukan pemasaran hingga delivery kepada RT dan RW” tuturnya.
"Program ini diharapkan tidak hanya membantu pengusaha kopi, namun juga membantu Ratusan ribu Petani kopi Bengkulu dan jutaan se Indonesia, yang sedang kesulitan juga untuk ekspor kopi di tengah wabah," lanjut pembina Koperasi Pengusaha Kopi Indonesia (KPKI) tersebut. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil