Bendera PDIP Dilarang, Punya PSI Diizinkan, Tolong, Pak Jokowi, Keteladanan

Kamis, 01 Februari 2024 – 15:43 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/2). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto jengkel lantaran aparat kepolisian menurunkan bendera partainya di bahu jalan, saat Presiden Jokowi berkunjung ke Gunungkidul, DIY, Selasa (30/1) lalu.

Hasto mengatakan, pada saat yang sama bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak diturunkan.

BACA JUGA: Sadarestuwati PDIP: Ganjar-Mahfud Kandidat Terbaik

Dia merasa ada ketidakadilan.

"Kami ini peserta pemilu resmi, dijamin oleh undang-undang. Namun, mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak presiden (Kaesang bin Jokowi) diizinkan?" kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (1/2).

BACA JUGA: Putarkan Rekaman Ketua Gunungkidul Didatangi Paspampres, Hasto: Wong Cilik Bangkit

Hasto menjelaskan berdasarkan keterangan Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, satu malam sebelum kedatangan Jokowi aparat kepolisian dikerahkan untuk berkeliling Gunungkidul.

Hasto pun makin bingung karena rakyat seakan dianggap ancaman. Menurutnya, hal seperti itu bukan pertama kali terjadi.

BACA JUGA: Anies Mengomentari Jokowi & Prabowo Makan Bakso Bareng, Orba!

Politikus asal Jogja ini mencontohkan seorang loyalis Jokowi pada 2014 dan 2019 bernama Muhandi Mawanto meninggal karena dikeroyok pada 24 Desember 2023.

Lalu, pada 30 Desember 2023 terjadi pengeroyokan para pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum aparat.

Terbaru, lanjutnya, di Gunungkidul pendukung Ganjar-Mahfud bernama Ade Hermawan juga dianiaya ketika menyambut kedatangan Jokowi dengan spanduk bertuliskan, “Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar. Kami Pilih Ganjar!”

Hasto menyimpulkan demokrasi Indonesia sedang berada pada titik krisis. Dia pun tak heran apabila para akademisi turun gunung seperti yang terjadi di UGM dengan Petisi Bulaksumur.

"Kami mengharapkan, kami mohon, mohon dan mohon agar Presiden Jokowi dapat mewujudkan keteladanan. Setidaknya apa yang dialami oleh korban-korban tindak kekerasan tadi, Bapak Jokowi berkenan untuk menyampaikan sikapnya agar aparat penegak hukum tidak boleh bersikap seperti itu kepada rakyat," katanya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler