AMSTERDAM- Kegagalan Benfica meraih gelar juara Liga Europa membuat mereka rugi ganda. Selain gagal menyamai raihan 51 tahun silam, kekalahan atas Chelsea juga membuat Benfica kian berada di bawah baying-bayang klub Inggris.
jpnn.com - Ini adalah pertemuan kedelapan Benfica dengan klub Inggris. Hasilnya sangat menyesakkan bagi kubu Benfica. Mereka hanya sanggup memetik satu kemenangan. Yakni ketika mengalahkan New Castle dengan skor 3-1 pada April silam.
Pelatih Benfica Jorge Jesus pun tak kuasa menahan kekecewaannya. Pelatih berambut gondrong tersebut menilai, anak asuhnya layak untuk memetik kemenangan. Sebab, Luisao dkk memiliki peluang yang lebih banyak.
BACA JUGA: Martinez Calon Pengganti Moyes
Selain itu, anak asuhnya juga mendominasi pertandingan. Berdasarkan data yang dikumpulkan Opta, Benfica menguasai bola sebanyak 58 persen. Sementara Chelsea hanya menguasai sebanyak 42 persen.
Benfica juga banyak melakukan percobaan untuk mencetak gol. Mereka melakukan 15 tembakan. Sedangkan Chelsea hanya melakukan 12 percobaan. Namun, banyaknya percobaan Benfica tak diimbangi dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Mereka hanya bisa melakukan tiga tembakan yang on target. Sementara Chelsea membukukan lima percobaan yang on target.
BACA JUGA: Chelsea Spesialis Juara Oleh Pelatih Pengganti
“Ini adalah final antara dua tim besar. Kami bermain dengan sangat luar biasa. Namun, kami hanya kurang beruntung,” tegas Jesus. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Lampard Merasa Mendapat Keajaiban
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putra Ganti Tosser, Putri Quicker
Redaktur : Tim Redaksi