Bengawan Solo Mulai Rendam Bojonegoro

Jumat, 04 Januari 2013 – 07:16 WIB
 BOJONEGORO--Bengawan Solo mulai mengirimkan sinyal bahaya. Di Bojonegoro, Jatim, beberapa desa mulai terendam karena luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Dalam beberapa hari ke depan, kondisinya diperkirakan semakin buruk karena hujan terus di beberapa kawasan hulu. Misalnya, Ponorogo, Ngawi, dan Madiun.

Kasi Pelaksanan Operasi Teknis UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharrom menjelaskan, hujan mengguyur daerah-daerah tersebut sejak Rabu (2/1). "Dari data yang ada di wilayah Bojonegoro, Ngawi, Madiun, dan Ponorogo, curah hujan Rabu lalu mencapai 133 milimeter,"  ujarnya, Kamis (3/1).

Curah hujan yang tinggi tersebut mengakibatkan anak Bengawan Solo di sebagian wilayah Bojonegoro meluap. Apalagi, sebelumnya air di beberapa anak Bengawan Solo itu penuh, bahkan meluber.

Bila hari ini atau besok air kiriman dari hulu datang, tentunya debit air Bengawan Solo di Bojonegoro semakin tinggi. "Saat ini saja Bengawan Solo sudah mendekati level siaga III. Padahal, air dari hulu belum datang," kata Mucharrom.

Di wilayah Solo, Kali Jurug bahkan sempat dalam kondisi siaga I. Yakni, pada pukul 06.00 kemarin, dengan ketinggian 6,6 Pheilschaal di atas permukaan air laut (dpl) meski kemudian menurun. "Sore turun di angka 5,4, sedangkan siaga I berada di angka 6,5," ungkapnya.

Di Ponorogo, curah hujan tinggi berlangsung setengah hari. Air di Kali Sekayu, Ponorogo, mengalir ke Kali Madiun dan menuju Bengawan Solo di Dungus, Ngawi. "Dungus Ngawi terus naik dan sudah masuk siaga II di kisaran 7,6," imbuhnya.

Di papan duga Karangnongko, Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, permukaan air juga terus menujukkan tren naik. Meski belum memasuki siaga, situasi siang kemarin mendekati angka 28. Sedangkan, siaga I di Ngraho adalah 29.00 Pheilschaal dpl. "Sementara air di Kota Bojonegoro belum habis dan akan ketambahan dari hulu besok (hari ini, Red)," ucap Mucharrom.

Di Bojonegoro, lanjut dia, permukaan air Bengawan Solo mendekati siaga III. Hingga pukul 16.00, permukaan air sudah mencapai angka 14.89 (siaga III di Bojonegoro adalah 15.00). Diperkirakan, hari ini Bojonegoro bisa masuk siaga III banjir.

Bila hujan terus dan kiriman air dari hulu bertambah, permukaan air Bengawan Solo di kawasan tersebut bisa mencapai 16.00 yang merupakan batas akhir kemampuan tanggul menahan air. Artinya, air akan meluber ke 18 kecamatan di Bojonegoro.

Sementara itu, naiknya permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro kemarin mengakibatkan beberapa wilayah terendam air. Sedikitnya enam kecamatan mulai dijamah air luberan Bengawan Solo. Yakni, Dander, Bojonegoro Kota, Kapas, Balen, Kanor, dan Baureno.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan, yang sudah kebanjiran kemarin adalah wilayah Bojonegoro Kota ke timur. Bahkan, sebagian besar banjir juga diakibatkan meluapnya anak Bengawan Solo di beberapa kecamatan.

Di Desa Ngablak, Kecamatan Dander, beberapa petani memanen paksa padi dan tanaman lainnya di sawah yang terendam air. Misalnya, Tamyis, petani cabai. "Saya cabuti sekaligus dengan pohonnya karena kalau terendam air juga akan busuk," katanya.

Kabaghumas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Machmuddin menjelaskan, pemkab menyiapkan skenario jika memang permukaan air Bengawan Solo memasuki siaga III. Salah satu di antaranya, mengerahkan sepertiga PNS pemkab untuk terjun ke wilayah bencana banjir. "Ya, sekitar 4 ribu dari bagian administrasi, kecuali guru dan tenaga kesehatan," ujarnya.

Sebab, ketika memasuki siaga III, sebanyak 18 kecamatan dengan lebih dari 100 desa akan terendam. "Kalau permukaan air sungai terus naik di atas 15 (Pheilschaal dpl, Red), jumlah desa terimbas akan naik karena genangan semakin luas," imbuhnya.

Pemkab Bojonegoro sendiri telah melakukan berbagai antisipasi, terutama kemungkinan hujan dengan curah tinggi yang berakibat banjir. Sebab, kemungkinan hujan dengan curah tinggi akan berlangsung sampai Februari mendatang. "Saat ini kami sudah menyiapkan berbagai peralatan seperti perahu karet, dapur umum, dan logisitk bencana," tegasnya. (ade/jpnn/c4/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua Honorer K1 Masih Berpeluang Lolos jadi CPNS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler