jpnn.com, BANDUNG - Lini pertahanan Persib Bandung perlu pembenahan serius sebelum mengarungi kompetisi Liga 1.
Seperti terlihat pada pertandingan ujicoba melawan Bali United, Sabtu lalu.
BACA JUGA: Arema FC Diwakili Hanif, kok Bukan Adam Alis?
Serangan balik cepat menjadi mimpi buruk bagi Persib, hingga dipaksa kalah dari Bali United.
Masalah transisi dari menyerang ke bertahan pun menjadi bahan evaluasi.
BACA JUGA: Makan Konate: Itu Bohong
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengatakan , anak asuhnya masih kerap telat turun saat serangan yang dirancang direbut
lawan. Dua gol Bali United memang lahir dari fast break ketika bek Persib ada di zona permainan lawan.
BACA JUGA: Raphael Maitimo Anggap Golnya tak Penting
“Iya itu PR (pekerjaan rumah) kami. Betul transisi kita cukup bermasalah tapi dalam situasi pertandingan pemain juga kadang suka lupa,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
Sebenarnya Djanur sudah sering mewanti-wanti anak asuhnya untuk tidak bernafsu naik menyerang.
Karenadia sudah menduga tim tamu memasang skema counter attack. Mereka selalu menumpuk pemain di belakang untuk memancing bek Persib naik dan melancarkan serangan cepat saat ada celah yang ditinggalkan.
“Sudah saya ingatkan dan bukan tidak mungkin semua tim yang datang ke Bandung akan memainkan gaya seperti itu, menunggu dulu kemudian counter attack,” ujar pelatih asal Majalengka tersebut.
Kini setiap tim sudah paham bahwa dengan materi pemain Persib yang bergelimang bintang, mereka akan memegang kendali permainan.
Sehingga untuk menangkal itu, taktik permainan disiplin bisa menjadi solusi.(pra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Sementara Tertinggal Satu Gol di Laga Uji Coba
Redaktur & Reporter : Soetomo