Bentrok Suporter PSIS Versus Warga, Godong Mencekam

Selasa, 07 Mei 2013 – 05:34 WIB
Situasi Kelurahan Klampok, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah usai bentrok antara warga dengan suporter PSIS Semarang, Senin (6/5). Foto: Baskoro Septiadi/Radar Semarang/JPNN
GROBOGAN - Bentrokan suporter Arema dengan warga Surabaya, Kamis (7/3) lalu menular di Purwodadi Jateng. Ya kali ini bentrokan melibatkan suporter PSIS Semarang dengan warga Kecamatan Godong  yang meletus Minggu petang (5/5) terus berlanjut hingga Senin (6/5). Ribuan suporter masih tertahan di wilayah tersebut, karena warga memblokade sejumlah jalur utama.
 
Tidak hanya di Jalan Purwodadi-Semarang, namun di sekitar Bendung Klambu warga juga terlihat berjaga-jaga. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Bahkan, Jalan Purwodadi-Semarang macet total.
 
Akibat insiden itu, puluhan sepeda motor dan mobil rusak karena dilempari batu dan dibakar serta dibuang ke Bendung Klambu. Puluhan kios di sepanjang Jalan Purwodadi"Semarang, tepatnya di Desa Klampok, Bugel dan Godong, juga rusak parah. Dua orang mengalami luka serius.
 
Keduanya, Nur Cholis, 25 warga RT 2/RW 2 Desa Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, yang dilarikan ke Puskesmas Kebonagung, Kabupaten Demak. Dan Nur Ali Mahtudi, 16, warga RT 3/RW 4 Desa Sambungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, yang mengalami luka memar dari benda tumpul dan dilarikan ke RS Enggal Waras Godong kemudian dirujuk ke RSI Sultan Agung Semarang.
 
Informasi yang dihimpun di TKP (tempat kejadian perkara) menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 Minggu petang (5/5) lalu. Saat itu, suporter pendukung tim PSIS pulang dari pertandingan sepak bola Divisi Utama putaran kedua di Stadion Krida Bhakti Purwodadi dengan skor imbang 0-0.
 
Setelah sampai di Desa Klampok, para suporter yang menggunakan kendaraan truk, bus dan sepeda motor membuat ulah dengan melempari rumah dan bangunan milik warga. Merasa terancam dengan ulah suporter, warga kemudian mengumumkan situasi keamanan tidak kondusif di dalam desa dengan menggunakan pengeras suara dari masjid dan musala.
 
Bentrokan pun terjadi, ribuan warga dari berbagai desa langsung keluar rumah dengan menggunakan alat seadanya dan memblokade jalan. Warga juga membekali dengan senjata tumpul dan memukul mundur ribuan suporter. Suasana di Kecamatan Godong sangat mencekam.
 
Saksi mata Suwardi, 50, warga Desa Godong Kecamatan Godong mengatakan, bentrokan yang terjadi antara supoter dan warga dimulai dari ribuan suporter yang melakukan penjarahan ke semua kios di pinggir Jalan Purwodadi"Semarang. Semua barang dari kios diambil dan kendaraan motor yang diparkir juga diambil kemudian dibakar.
 
"Ini semua bermula dari ulah para suporter yang menyerang warga. Padahal kami tidak tahu apa-apa, malah kena sasaran dengan aksi perampasan barang di semua kios," kata Suwardi yang mengaku barang daganganya diambil semua oleh suporter.
 
Karena tidakan anarkis itu, ribuan warga kemudian memblokade jalan dan memukul mundur suporter. Para suporter kemudian bertahan di jalan Desa Klampok, Kecamatan Godong.
 
Bentrokan suporter dengan warga ini, mengakibatkan arus lalu lintas Purwodadi-Semarang lumpuh selama 24 jam. Kendaraan dari Semarang menuju ke Purwodadi tidak bisa jalan dan terhenti di Mranggen, Kebonagung, Demak dan Kecamatan Tegowanu serta Kecamatan Gubug. Sedangkan dari arah Purwodadi menuju Semarang semua kendaraan tertahan di Kecamatan Penawangan. (mun/lil/jpnn/ko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iniesta Tak Percaya Casillas Terus Dicadangkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler