jpnn.com, AMBON - Bentrok antarwarga terjadi di Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Saling serang menggunakan senjata tajam melibatkan masyarakat Negeri Tuhaha dan Negeri Ihamahu. Perkelahian ini menyebabkan 1 warga tewas dan 4 lainnya terluka. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (5/1) sekitar pukul 01.00 WIT.
Korban tewas diketahui bernama Melkianus Hitipeuw. Sementara yang terluka masing-masing Dominggus Sopacua (55), Daniel Pattinaya (35), Melkianus Lewerissa dan Enos Louhenapessy (50). Korban terluka kini sedang dirawat di Rumah Sakit dr Ishak Umarella, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Malulu Tenggara (Malteng).
BACA JUGA: Bonek vs Pendekar Silat, Dua Tewas
Informasi Ambon Ekspres (Jawa Pos Group) dari pihak kepolisian menyebutkan, bentrok ini bermula saat mayarakat Tuhaha melaksanakan prosesi adat penutupan atap baileo negeri tersebut. Prosesi diawali dengan mencari buah kelapa yang konon sebagai pengganti kepala manusia di Negeri Ihamahu. Sedangkan warga Ihamahu bersama tua adat dan kewang sementara berjaga-jaga dipetuanan negeri mereka.
Saat berjaga, masyarakat Tuhaha pada dini hari itu bertemu dengan masyarakat Ihamahu. Akibatnya terjadi bentrokan.
BACA JUGA: Bentrok Warga di Garut, Satu Orang Kena Bacok, Dua Kendaraan Hangus
Melkianus Hitipeuw yang menjadi korban tewas diketahui sebagai Kewang Negeri Ihamahu. Dia tewas ditempat kejadian di wilayah petuanan Negeri Ihamahu.
Kepada polisi, Dominggus Sopacua mengaku dia dibacok beberapa orang dari Negeri Tuhaha. Para pelaku tidak dikenali.
BACA JUGA: 1 Warga Dipastikan Tewas dalam Bentrok di Batang Merangin
“Pengakuan korban Dominggus, dia dibacok beberapa orang yang diduga dari Tuhaha. Dia juga mengaku sempat memberikan perlawanan dan sempat melarikan diri,” ungkap sumber koran ini.
Wakapolda Maluku Brigadir Jenderal Polisi Daniel Pasaribu mengatakan, persoalan yang terjadi antara kedua kampung bertetangga itu karena salah paham.
“Itu salah paham saja. Satu meninggal dunia dan tiga orang luka-luka. Sementara dalam proses penyelidikan. Untuk situasi sudah kondusif, sudah dilakukan penjagaan di perbatasan kedua desa sebagai antisipasi," kata Daniel kepada wartawan di Lapangan Letkol CHR Tahaparyi, Tantui usai memimpin upacara gelar pasukan Mantap Praja Siwalima 2018, kemarin.
Dirinya mengimbau kepada warga kedua desa agar menjaga kondisi keamanan di Saparua. "Polisi kan sudah tangani permasalahan ini. Jadi saya minta kedua belah pihak tak terpancing. Jaga kamtibmas," harapnya.
Daniel juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mengedapankan dan taat hukum apabila terjadi tindakan kriminalitas.
“Kita basudara, kita ini sama. Kalau ada hal-hal yang kurang pas agar dibicarakan tidak main hakim sendiri. Kalau itu tindak pidana laporkan ke polisi. Jadi jangan mengambil satu tindakan. Kita berharap hal-hal ini tidak terjadi lagi,” katanya mengingatkan.(JPG/ERM/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegara Masalah Takbiran, Dua Desa di Kerinci Bentrok
Redaktur & Reporter : Friederich