jpnn.com, JAKARTA - Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Orno memberikan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Pria yang karib disapa Abas Orno itu menunjukkan dukungannya dengan membentuk Tim Relawan Abas Orno For Ahok-Djarot.
BACA JUGA: Ahok Tetap di PDI Perjuangan, Djarot: Kenapa Harus Mundur?
Walon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ikut hadir dalam deklarasi yang dilakukan di kawasan Bendungan Hilir akhir pekan lalu.
Kala itu, Djarot mengapresiasi dukungan Abas Orno dan para relawan.
BACA JUGA: Anies Ucapkan Terima Kasih ke Sutiyoso, Ahok hingga Djarot Terkait MRT Jakarta
Menurut Djarot, dukungan itu merupakan bukti kecintaan terhadap Indonesia.
Di sisi lain, Abas mengatakan, dukungannya kepada Ahok-Djarot bukan tanpa alasan.
Pria yang sudah dua periode memimpin Kabupaten MBD itu sudah melihat sepak terjang Ahok-Djarot.
“Kami yang tak tinggal di Jakarta tapi hanya sesekali datang karena tugas pun sudah melihat wajah Jakarta jauh lebih baik. Banyak sekali yang berubah. Jalan-jalan sudah jauh lebih indah, pembangunan tertata rapi di mana-mana, sekolah gratis, banyak sekali kemudahan bagi warga Jakarta yang saya lihat di masa dua tahun Ahok menjadi gubernur. Jadi, kami melihat Jakarta ini sebagai contoh yang sangat pas untuk kota-kota atau daerah-daerah lain di seluruh Indonesia,” ujar Abas, Sabtu (15/4).
Dia menambahkan, kedatangannya bukan semata-mata karena Ahok-Djarot.
Dia mengaku melakukan hal itu karena kecintaannya terhadap NKRI.
“Saya di Jakarta sejak 6 Maret dan hanya dengan dua orang relawan dan terus berkembang sampai saat ini sudah mencapai 400-an relawan. Kami akan kerja keras berjuang memenangkan pemimpin yang bersih jujur bebas korupsi nepotisme karena Ahok-Djarot adalah contoh tepat bagi pemimpin daerah lain,” imbuhnya.
“Mereka terbukti kerjanya karena sudah memulai, bukan baru akan. Mereka sudah punya pengalaman. Orang lain bicara seenaknya karena baru akan memulai, belum punya pengalaman. Ahok-Djarot itu sudah pengalaman sebagai bupati, wali kota dan gubernur. Otomatis sudah tahu dan mengerti lapangan,” jelas pria yang mengagumi keberagaman itu.
Abas juga menjelaskan tentang kehidupan masyarakat di wilayahnya mayoritas dihuni umat Kristen Protestan.
Namun, ada juga warga pendatang yang beragama Islam dan Katolik.
“Namun, kami semua saling menghargai dan hanya rumah ibadah yang membedakan kami. Di luar itu, kami satu dan akan selalu kuat untuk sama-sama membangun negeri. Itulah keberagaman yang harus selalu dijaga, tak saja warga Jakarta, tapi juga di seluruh Indonesia. Mari kita sama-sama jadikan Indonesia ini negeri cinta keberagaman dan cinta damai,” ujar Abas.
“Ibu kota Jakarta ini pun jangan dilihat hanya milik warga Jakarta. DKI Jakarta ini milik Indonesia. Semua orang peduli dan Jakarta harus menjadi harga diri kita semua,” kata Abas. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil