BePro Jateng Apresiasi Presiden Prabowo Perihal Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 07 Januari 2025 – 23:49 WIB
Ketua BePro (Beyond Professional/Bersama Prabowo) Jawa Tengah Rahadiyan Estu Jiwandhono. Foto: BePro Jateng

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui yang digelar di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada Senin, 6 Januari 2025.

Hal ini menjadi tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Peringatkan Ini

Hal tersebut digelar tepat hari ke-78 Prabowo Subianto mengemban amanah baru menjadi Presiden Republik Indonesia saat program Makan Bergizi Gratis dimulai bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Merespons hal itu, Ketua BePro (Beyond Professional/Bersama Prabowo) Jawa Tengah Rahadiyan Estu Jiwandhono yang pada saat Pilpres 2024 lalu merupakan organ relawan tim pemenangan menyampaikan apresiasi terhadap program unggulan Pemerintah tersebut sebagai bentuk konkret realisasi janji kampanye Prabowo-Gibran dan bukan omon-omon.

BACA JUGA: Wamendes Riza Patria Dorong Pemuda Desa Proaktif Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Sebagaimana informasi dari Badan Gizi Nasional, tercatat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi.

Adapun dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah.

Lalu Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan. Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

Bahkan, puji Rahadiyan sapaan akrab Ketua BePro Jateng, setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Hal ini, ungkap Rahadiyan, menunjukkan program Makan Bergizi Gratis lebih dari sekedar menyediakan makanan, namun juga terkait dengan pemenuhan gizi dan nutrisi yang berkualitas hingga visi keberlanjutan ekonomi.

Terpenting, sebagai wujud investasi SDM serta generasi masa depan yang kompetitif dan produktif, untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Bahkan program ini juga memiliki misi pemerataan ekonomi dan sosial melalui pelibatan 140 UMKM yang telah terlibat dalam rantai pasok program ini.

Diperkirakan, jumlah keterlibatan pengusaha lokal akan terus bertambah seiring tingginya minat dari UMKM, Koperasi, dan BUMDes yang telah mendaftar untuk bergabung sebagai mitra kerja.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler