Berani Tahan Angie, KPK Jangan Mau Direcoki

Minggu, 29 April 2012 – 17:17 WIB

JAKARTA – Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih berhati-hati lagi setelah menahan Angelina Sondakh. Sebab bisa saja akan muncul upaya untuk merecoki KPK.

Menurut Bambang, kini publik pun menunggu proses penyidikan atas Angie yang nantinya akan dituangkan dalam surat dakwaan. Bambang beralasan, langkah tegas KPK menahan Angie -panggilan Angelina Sondakh- telah memunculkan optimisme baru dari publik terhadap komisi pimpinan Abraham Samad itu.

"Agar pisau hukum tidak tumpul lagi, proses hukum kasus Wisma Atlet harus dikawal oleh seluruh elemen masyarakat. Pengawalan oleh publik menjadi sangat penting untuk mempersempit ruang gerak predator," kata Bambang, Minggu (29/4).

Menurutnya, jika mengacu pada progres penanganan kasus suap Wisma Atlet dan Hambalang maka publik pun berkesimpulan bahwa daya tahan KPK sudah cukup teruji. Namun jika ternyata KPK tak kebal terhadap intervensi, Bambang khawatir kasus Wisma Atlet hanya akan berhenti pada Angie saja, sementara Hambalang hanya mentog di proses penyelidikan."Apalagi, dua kasus itu melibatkan sejumlah orang penting yang tidak jauh dari pusat kekuasaan," kata politisi Partai Golkar itu.
       
Kini, lanjutnya, publik ingin melihat bagaimana KPK nanti mendakwa Angelina. Sebab, pada saat perumusan surat dakwaan itu pula biasanya "predator" hendak merusak proses masuk. "Kemungkinan inilah yang paling dikhawatirkan berbagai kalangan," ungkapnya.
       
Ditegaskannya, surat dakwaan sangat berperan dalam menjerat terdakwa berdasarkan putusan pengadilan. Menurutnya, berdasar fakta dan pengalaman selama ini justru sering ada upaya merekayasa dakwaan demi untuk menguntungkan posisi terdakwa. "Karena itu, Abraham Samad dan pimpinan KPK lainnya harus mewaspadai kemungkinan itu," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkarakan Hasil Otopsi, Siap Mengadu ke Komnas HAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler