Berapa jumlah orang yang boleh menjadi teman Kita di jaringan sosial memang dibatasi. Tapi sebuah studi terbaru berhasil menunjukan mengapa demikian dan berapa banyak pertemanan yang perlu kita kelola untuk mempertahankan jumlah hubungan itu.Sudah sejak lama banyak orang mengakui kalau besar kecilnya jaringan yang dipilih seseorang untuk bisa  terhubung didalamnya dan saling membantu satu sama lain sangat dibatasi oleh ukuran dari otak kita. "Ketika Anda memiliki jaringan pertemanan, ada banyak hal lain yang berlangsung didalam jaringan itu. Ternyata butuh banyak  kekuatan otak untuk bisa menggerakan secara sosial jaringan besar ini dan disisi lain ada keterbatasan kemampuan otak kita untuk melakukannya,” kata pemimpin kajian ini, Dr Michael Harré, seorang pakar sistem kompleks dari University Sydney. Sekarang, untuk pertama kalinya, Dr Harré dan koleganya Professor Mikhail Prokopenko berhasil menghitung berapa batasan itu — yang dikenal dengan sebutan angka Dunbar—bisa tercapai. Model yang digunakan kedua ilmuan ini, dipublikasikan di the Royal Society journal Interface, yang telah menguji data sesungguhnya dari satu kelompok kecil di komunitas pengumpul dan berburu makanan dan komunitas modern.  Pemodelan ini mampu menunjukan rata-rata jumlah hubungan minimum yang perlu dikelola oleh masing-masing individu untuk membentuk kelompok yang bisa bekerja sama terrnyata hanya 132 orang. "Bagi manusia batasan itu sekitar 132 individu," kata Dr Harré. Kabar baiknya dari kajian ini adalah kalau Anda tidak perlu mengelola hubungan dengan setiap orang dalam suatu kelompok untuk bisa tetap erat didalam kelompok. "Untuk bisa saling terhubung satu sama lain dalam kelompok dengan jumlah 132 individu kita memperkirakan rata-rata jumlah kaitan yang bisa dikelola masing-masing individu antara 4 – 5 saja,: katanya.
Jumlah rata-rata relasi berubah 


Mereka menekankan kalau ini adalah jumlah rata-rata saja, beberapa orang mampu untuk mengelola lebih banyak relasi atau sebaliknya lebih sedikit.

BACA JUGA: Queensland Tawarkan Beasiswa Belajar 5 Bulan Bagi Mahasiswa Indonesia

Model baru ini juga menunjukan dalam sebuah grup yang terdiri dari 132 orang, akan ada beberapa  kelompok kecil  yang terdiri dari sekitar 5,15 dan 45 orang saja. Model ini menunjukkan hubungan yang menarik antara jumlah rata-rata hubungan - atau link - per orang dengan ukuran kelompok. Seorang didalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang seperti klub membaca buku atau sekelompok teman perlu mengelola rata-rata satu atau dua keterkaitan, orang yang berada didalam sebuah kelompok yang terdiri dari 15 orang membutuhkan rata-rata 2 dan 3 kaitan, sementara orang dari kelompok yang terdiri dari 45 orang perlu rata-rata 3-4 kaitan. "Kekuatan dari hasil pemodelan ini adalah dalam hal menunjukan bahwa cukup penting untuk menambah hanya satu koneksi perorang secara rata-rata sambil meningkatkan ukuran kelompok sekitar 3 kali lipat,” kata Profesor Prokopenko. Ada banyak cara ini agar hal seperti ini  bisa terjadi. Satu orang dalam kelompok mungkin melakukan semua pekerjaan, atau dapat menyebar ke seluruh antara kelompok. Sisi positif dari hal ini adalah  itu berarti Anda tidak perlu menyukai atau bahkan berteman dengan orang-orang untuk bekerja sama dengan mereka - selama ada orang lain didalam kelompok yang melakukannya. "Anda hanya perlu menyukai orang dalam jumlah yang cukup untuk bisa terikat bersama dalam sebuah kelompok,” Jaringan kerjasama sosial telah lama dikenal untuk dioperasikan dalam kelompok pemburu-pengumpul, yang mengikat diri bersama-sama untuk memaksimalkan keamanan dan berbagi sumber daya. " Mereka memiliki kelompok-kelompok yang berbentuk bebas yang terus menjaga  kekuatan dari individu dan mempertahankan kekuasaan didalam kelompok, "kata Dr Harre. Hal semacam ini penting dalam kehidupan sehari-hari ketika pemburu-pengumpul perlu katakanlah, 15 orang untuk bekerja sama dalam perburuan mammoth. "Yang perlu Anda lakukan adalah suka dengan  dua atau tiga orang dalam kelompok itu dan itu cukup bagi Anda untuk pergi dan berburu bersama  mereka," katanya. Kerjasama vs jaringan hirarki Penelitian baru ini untuk pertama kalinya akan mengeksplorasi struktur jaringan dari kelompok kerjasama dalam masyarakat modern. Dr Harre mengatakan dalam jaringan kerjasama sosial orang harus mempertahankan tidak hanya hubungan langsung mereka, tetapi mereka juga harus memiliki setidaknya gagasan yang kabur tentang bagaimana semua orang lain di masing-masing kelompok terkait satu sama lain. Dan hal ini menyebabkan meningkatnya tuntutan pada otak kita seiring dengan usaha kita memproses kelompok yang semakin membesar, yang mungkin inilah yang menyebabkan jaringan sosial hirarkis berkembang dalam masyarakat modern. Memang, para peneliti menemukan model jaringan sosial hirarkis - di mana pemimpin memaksa orang untuk bersama-sama di dalam ketentaraan atau birokrasi – memberikan hasil terbaik bagi kelompok yang lebih besar dengan jumlah lebih dari 132 orang. "Tidak sampai kami mulai bergerak ke hal-hal seperti desa-desa dan kota-kota di mana kami mendapati lembaga yang lebih besar dan lebih besar dan kita mulai mendapatkan hierarki," kata Dr Harre. Profesor Prokopenko menambahkan: "Kenaikan rata-rata permintaan kognitif pada masing-masing individu, yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan yang cepat dari kelompok egaliter, tidak lagi dibenarkan, dan digantikan oleh susunan hirarki kognitif sederhana. "Sebagai contoh, lebih mudah untuk mengatur" batalyon "yang terdiri dari [500 orang] tidak dengan menggunakan kaitan antar individu dikalangan  suku, melainkan mengaturnya melalui perintah menggunkan rantai hirarki langsung." 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Rasanya Memiliki Dua Latar Belakang Kebudayaan Berbeda di Australia?

Berita Terkait