jpnn.com - JAKARTA – Setelah mendekam selama enam hari di bui Polda Metro Jaya, Mashudi, guru honorer di SMAN 1 Ketanggung, Brebes, Jawa Tengah akhirnya bebas pada Kamis (10/3).
Mashudi diduga mengirimkan pesan singkat pada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi berulang-ulang kali terhitung dari bulan Desember 2015 hingga Februari 2016.
BACA JUGA: Ketua MPR Ingatkan Jangan Persoalkan Perbedaan
Isi pesannya bernada ancaman. Namun, kesabararan Yuddy habis setelah Mashudi mengancam akan mencelakai keluarga dari politikus Hanura itu.
"Nadanya menghujat, memaki. Pak Yuddy tidak menanggapi karena mungkin dianggap orang yang sakit hati atau sebagainya. Namun kemudian ketika sampai pada ancaman yang intinya akan membantai keluarga, maka Pak Yuddy melaporkannya," kata kuasa hukum keluarga Yuddy, Agung Achmad Widjaja di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/3).
BACA JUGA: Kata Ahok, Cucu Laki-laki Itu Tandanya...
Yuddy, kata Agung, pada awalnya tidak mengira bahwa pengancamnya itu seorang guru honorer.
"Karena memang kecurigaan Pak Yuddy ini calo, kalau guru tentu tidak seperti ini kata-katanya. Tentu lebih sopan, lebih berpendidikan," bebernya.
BACA JUGA: OSO: Tak Ada Alasan Pengusaha Indonesia Takut MEA
Mengenai jumlah SMS yang dikirim Mashudi pada Yuddy, Agung tidak tahu persis. Namun pastinya, ada 49 foto isi SMS bernada ancaman yang berhasil di-capture.
"Yang saya terima sebagai penasehat hukum ada 49 capture. Saya nggak tahu itu berapa sms tapi ada 49 capture sejak Desember 2015," pungkasnya. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Perseorangan Mengarah kepada Semangat Pelemahan Parpol
Redaktur : Tim Redaksi