jpnn.com - BATAM - Beras impor masih marak beredar di kota Batam. Padahal baru-baru ini, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel telah menegaskan bahwa pemerintah telah menutup kran beras impor di Kepri.
Sepertinya, penyelundup tidak pernah habis akal. Penyelundup beras impor ke kota Batam masih terus berlangsung diduga karena permainan oknum pengusaha yang memanfaatkan aturan jalur hijau zona FTZ yang ada.
BACA JUGA: Punya Potensi Besar Afsel Ingin Bangun Industri Perkapalan di Kepri
Oknum pengusaha diduga menyelundupkan beras dari luar negeri melalui kontainer barang impor yang masuk.
Kabid P2 Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam Kunto Prasti menjelaskan, ada dua kemungkinan lolosnya beras impor ke Batam, yakni melalui jalur gelap atau pelabuhan tikus dan masuk melalui pelabuhan resmi namun terselip diantara kontainer barang yang legal untuk impor.
BACA JUGA: Siap-Siap! Harga BBM Naik Awal April
"Nah untuk poin kedua ini, diluar pengawasan kami karena memang aturan FTZ, yang mana Kepri ini untuk kebutuhan perusahaan, barang yang diimpor itu masuk melalui jalur hijau. Jalur hijau ini hanya dokumen yang diperiksa bukan fisik ini untuk kemudahan bagi perusahaan," jelas Kunto di ruang kerjanya.
Sehingga jika beras impor lolos ke Batam diduga kuat, ulah oknum pengusaha abu-abu yang memanfaatkan sistem jalur hijau tersebut.
BACA JUGA: Organda Nilai Tarif Bus Jarak Menengah Terlalu Murah
"Kalau muatan 50 kontainer, nah beras diselipkan di satu kontainer, itu jelas akan lolos, kami tak bisa periksa isi semua kontainer karena jalur hijau dan dianggap penghambar kalau periksa," ujarnya.
Padahal memang kata Kunto, untuk Kepri sendiri memang kran impor beras sudah dihentikan oleh pemerintah pusat dan jika masih beredar beras impor di Batam maka itu ilegal.
"Belum ada pengusaha importir yang dapat izin resmi. Dalam arti beras luar yang masuk itu ilegal," tegas Kunto.
Sehingga kedepannya dengan ada informasi maraknya gudang beras impor di Batam, Kunto akan meningkatkan pengawasan melalui tim intelijennya. (eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terapkan Distribusi Tertutup Elpiji 3kg, ESDM Dinilai tak Cerdas
Redaktur : Tim Redaksi