CIREBON - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan berkesempatan melakukan kunjungan kerja dan bertemu langsung dengan warga Cirebon di Keraton Kasepugan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Kesempatan pertemuan ini pun tak disia-siakan Gita untuk berbagi kiat dengan sesama atas apa yang diketahuinya selama ini di dunia perdagangan. Khususnya, kiat untuk menjadi konsumen yang cerdas.
Dalam pertemuan itu, Gita pun menyampaikan lima kiat untuk menjadi konsumen yang cerdas. Yakni, harus mampu menegakkan hak dan kewajiban selaku konsumen, meneliti barang dan jasa sebelum membeli, memperhatikan label, manual dan kartu garansi serta masa kadaluarsa, dan tak lupa pula memastikan produk sesuai mutu kesehatan, keamanan, keselamatan, dan lingkungan (K3L).
“Juga, kita untuk membeli sesuai kebutuhan dan bukan keinginan,” kata Gita di hadapan sekitar 400 orang perwakilan warga Cirebon, baik dari unsur tokoh masyarakat lintas etnis dan agama, asosiasi, pelaku usaha serta pejabat instansi terkait.
Kementerian Perdagangan sendiri, kata Gita, melakukan kebijakan perlindungan konsumen melalui empat pilar kebijakan. Pertama, meningkatkan produk barang/jasa yang berkualitas dan bermanfaat melalui regulasi pro konsumen dan menciptakan kepastian hukum bagi konsumen dan pelaku usaha. Kedua, mengintesifkan pengawasan barang beredar dan jasa.
Ketiga, meningkatkan edukasi kepada konsumen melalui gerakan penyadaran hak-hak konsumen agar menjadi konsumen yang cerdas dan mandiri dan pelaku usaha yang bertanggungjawab. Terakhir, ikut serta memperkuat kelembagaan perlindungan konsumen.
“Saya sangat menghargai inisiatif dari Keraton Kasepuhan untuk menyelenggarakan sosialisasi perlindungan konsumen. Selain itu Cirebon termasuk daerah yang cukup maju dalam konteks perlindungan konsumen di Indonesia, yang antara lain ditunjukkan dengan telah terbentuknya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) baik di Kota maupun Kabupaten Cirebon,” kata Gita.
Gita juga memberikan gambaran kondisi perekonomian nasional saat ini. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap tinggi dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan daya beli konsumen Indonesia terus meningkat. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menggiurkan bagi pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
Di sela-sela pertemuan dengan warga itu, Gita juga menyampaikan bantuan kepada nelayan di kota Cirebon berupa cool box. Gita melakukan dialog dengan para pengrajin rotan di Tegal Wangi. (rls)
Kesempatan pertemuan ini pun tak disia-siakan Gita untuk berbagi kiat dengan sesama atas apa yang diketahuinya selama ini di dunia perdagangan. Khususnya, kiat untuk menjadi konsumen yang cerdas.
Dalam pertemuan itu, Gita pun menyampaikan lima kiat untuk menjadi konsumen yang cerdas. Yakni, harus mampu menegakkan hak dan kewajiban selaku konsumen, meneliti barang dan jasa sebelum membeli, memperhatikan label, manual dan kartu garansi serta masa kadaluarsa, dan tak lupa pula memastikan produk sesuai mutu kesehatan, keamanan, keselamatan, dan lingkungan (K3L).
“Juga, kita untuk membeli sesuai kebutuhan dan bukan keinginan,” kata Gita di hadapan sekitar 400 orang perwakilan warga Cirebon, baik dari unsur tokoh masyarakat lintas etnis dan agama, asosiasi, pelaku usaha serta pejabat instansi terkait.
Kementerian Perdagangan sendiri, kata Gita, melakukan kebijakan perlindungan konsumen melalui empat pilar kebijakan. Pertama, meningkatkan produk barang/jasa yang berkualitas dan bermanfaat melalui regulasi pro konsumen dan menciptakan kepastian hukum bagi konsumen dan pelaku usaha. Kedua, mengintesifkan pengawasan barang beredar dan jasa.
Ketiga, meningkatkan edukasi kepada konsumen melalui gerakan penyadaran hak-hak konsumen agar menjadi konsumen yang cerdas dan mandiri dan pelaku usaha yang bertanggungjawab. Terakhir, ikut serta memperkuat kelembagaan perlindungan konsumen.
“Saya sangat menghargai inisiatif dari Keraton Kasepuhan untuk menyelenggarakan sosialisasi perlindungan konsumen. Selain itu Cirebon termasuk daerah yang cukup maju dalam konteks perlindungan konsumen di Indonesia, yang antara lain ditunjukkan dengan telah terbentuknya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) baik di Kota maupun Kabupaten Cirebon,” kata Gita.
Gita juga memberikan gambaran kondisi perekonomian nasional saat ini. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang tetap tinggi dan jumlah penduduk yang sangat besar, menjadikan daya beli konsumen Indonesia terus meningkat. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menggiurkan bagi pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
Di sela-sela pertemuan dengan warga itu, Gita juga menyampaikan bantuan kepada nelayan di kota Cirebon berupa cool box. Gita melakukan dialog dengan para pengrajin rotan di Tegal Wangi. (rls)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Anjlok, Karet Disimpan
Redaktur : Tim Redaksi