SEBAGAI seorang Puteri Indonesia tahun 2008, Zivanna Letisha merasa perlu membagi pengalamannya selama mengikuti beberapa kontes kecantikan, termasuk kontes Elite Model Look, Miss Universe, maupun Puteri Indonesia sendiri. Lewat bukunya yang berjudul Buku Pintar Cewe Juara yang dikeluarkan beberapa waktu lalu, Zivanna membagi pengalamannya.
“Jadi buku itu aku tulis dari inspirasi aku karena aku awalnya terjun lewat modelling, ikut kompetisi model, ikut Puteri Indonesia, dari Puteri Indonesia ke Miss Universe, intinya aku sudah merasakan lah gimana rasanya ada di situ, jadi aku pingin berbagi, aku pikir sayang juga rasanya kalau pengalaman yang aku dapet ini aku simpan sendiri,” ujarnya saat ditemui di Central Park, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lewat bukunya, Zizi -panggilan Zivanna- mencoba menyampaikan pesan untuk mengejar prestasi sesuai kemampuannya sendiri. “Aku pingin berbagi ke temen-temen, ke para pembaca, khususnya remaja-remaja perempuan di Indonesia kalau kita itu perempuan bisa dapat mahkotanya sendiri. Jadi dengan mahkota sendiri, cara kita sendiri, kita enggak perlu ikut kontes-kontes kecantikan semacam itu untuk dapat mahkota kita sendiri,” ujarnya bersemangat.
Zizi mengaku sengaja menggunakan bahasa yang santai agar bukunya mudah dipahami oleh para penikmat buku di tanah air. Di samping itu, Zizi juga tak inin terkesan menggurui.
“Aku memang suka baca buku, jadi dari buku-buku yang aku baca aku tarik benang merahnya yang bisa aku sampaikan untuk pembaca remaja putri itu apa, karena aku juga gunakan gaya bahasa yang tidak menggurui, jadi aku lebih seperti teman gitu, jadi kalau baca buku aku itu akan merasa kalau kita itu sama, kamu belajar, aku juga belajar, maju sama-sama kita belajar sama-sama,” jelas perempuan kelahiran Jakarta, 16 Februari 1989 itu.
Keinginannya untuk berbagi lewat buku memang diakuinya sudah sejak 5 tahun yang lalu, namun baru sekarang direalisasikannya.
“Jujur saja ini pengalaman pertama aku untuk nulis, dan aku sangat menikmati semua proses dari awal sampai editing, kalau topik ini, karena memang dari dulu kepingin sekali, jadi ibaratnya aku enggak perlu susah-susah untuk berfikir, karena aku merasa waktu aku nulis ini, semuanya mengalir, dan semuanya benar-benar aku ceritakan apa adanya,” akunya.(jpnn)
“Jadi buku itu aku tulis dari inspirasi aku karena aku awalnya terjun lewat modelling, ikut kompetisi model, ikut Puteri Indonesia, dari Puteri Indonesia ke Miss Universe, intinya aku sudah merasakan lah gimana rasanya ada di situ, jadi aku pingin berbagi, aku pikir sayang juga rasanya kalau pengalaman yang aku dapet ini aku simpan sendiri,” ujarnya saat ditemui di Central Park, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lewat bukunya, Zizi -panggilan Zivanna- mencoba menyampaikan pesan untuk mengejar prestasi sesuai kemampuannya sendiri. “Aku pingin berbagi ke temen-temen, ke para pembaca, khususnya remaja-remaja perempuan di Indonesia kalau kita itu perempuan bisa dapat mahkotanya sendiri. Jadi dengan mahkota sendiri, cara kita sendiri, kita enggak perlu ikut kontes-kontes kecantikan semacam itu untuk dapat mahkota kita sendiri,” ujarnya bersemangat.
Zizi mengaku sengaja menggunakan bahasa yang santai agar bukunya mudah dipahami oleh para penikmat buku di tanah air. Di samping itu, Zizi juga tak inin terkesan menggurui.
“Aku memang suka baca buku, jadi dari buku-buku yang aku baca aku tarik benang merahnya yang bisa aku sampaikan untuk pembaca remaja putri itu apa, karena aku juga gunakan gaya bahasa yang tidak menggurui, jadi aku lebih seperti teman gitu, jadi kalau baca buku aku itu akan merasa kalau kita itu sama, kamu belajar, aku juga belajar, maju sama-sama kita belajar sama-sama,” jelas perempuan kelahiran Jakarta, 16 Februari 1989 itu.
Keinginannya untuk berbagi lewat buku memang diakuinya sudah sejak 5 tahun yang lalu, namun baru sekarang direalisasikannya.
“Jujur saja ini pengalaman pertama aku untuk nulis, dan aku sangat menikmati semua proses dari awal sampai editing, kalau topik ini, karena memang dari dulu kepingin sekali, jadi ibaratnya aku enggak perlu susah-susah untuk berfikir, karena aku merasa waktu aku nulis ini, semuanya mengalir, dan semuanya benar-benar aku ceritakan apa adanya,” akunya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heidi Klum Didemo Aktivis Topless
Redaktur : Tim Redaksi