jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum DPP PDIP) Megawati Soekarnoputri berbicara mengenai isu kemanusiaan yang harus menjadi perhatian serta dicarikan solusinya oleh partai politik (parpol) di dunia.
Megawati menyampaikan itu saat berbicara dalam BRICS Political Parties, Think Tanks, and Civil Society Organization Forum, yang digelar di Beijing, Tiongkok. Megawati hadir secara virtual melalui layanan telekonferensi, Kamis (19/5) malam.
BACA JUGA: Bu Mega Selesaikan Kunjungannya di Korsel, Siapa Sosok yang Mendampinginya dalam Limosin?
Adapun sambutan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dibacakan saat acara dimulai.
Setelah itu, sejumlah perwakilan partai politik dari BRICS dan non-BRICS menyampaikan pandangannya, termasuk PDIP melalui Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Sampaikan Salam Hangat Megawati Soekarnoputri untuk Masyarakat Aceh
Megawati di awal berpidato menyapa Presiden Republik Rakyat Tiongkok.
Setelah itu, Megawati membahas berbagai persoalan yang sangat penting untuk dicarikan solusinya.
BACA JUGA: Bu Mega Terima Gelar Profesor dari SIA, Anak Muda Indonesia Siap-siap Jadi Aktor di Korsel
Menurut Bu Mega, panggilan akrab Megawati Soekarnoputri, forum dialog ini sangat penting di tengah berbagai dampak pandemi Covid-19 yang begitu luas bagi kehidupan, dan sampai hari ini belum sepenuhnya diatasi.
Kini, lanjut dia, muncul ketegangan baru akibat ketidakseimbangan keamanan global yang ikut memicu persoalan di Rusia-Ukraina.
“Dengan berbagai persoalan tersebut, apa yang dilakukan oleh forum ini diharapkan membuka ruang dialog bagi partai politik. Dengan dialog, dapat dibangun kesepahaman terhadap tanggung jawab partai politik bagi perdamaian dunia,” ujar Megawati Soekarnoputri.
Selain upaya tersebut, lanjut dia, kerja sama partai politik melalui forum ini dapat difokuskan untuk beberapa isu lainnya.
Bu Mega menyebut, antara lain, peningkatan capacity building, pelatihan bersama kepemimpinan parpol, institusionalisasi parpol sesuai kultur strategis setiap bangsa, dan bagaimana parpol menjawab berbagai isu strategis seperti global warming, ekonomi, green economy, serta pentingnya kerja sama di bidang kebudayaan.
Secara khusus, Megawati juga berbicara soal global warming.
Baginya, isu ini sangat penting untuk serius disikapi.
Mengingat ancaman yang ditimbulkan bagi masa depan, terutama berkaitan dengan ketersediaan pangan.
Menurut dia, pangan sangat penting karena menyentuh kehidupan dasar setiap manusia yang harus dijaga selalu ketersediaannya.
“Jangan sampai krisis pangan menjadi persoalan bagi masa depan seluruh bangsa di dunia ini,” urai Presiden Kelima RI itu.
“Karena itulah kerja sama penelitian, peningkatan produksi dan diversifikasi pangan, menjadi sebuah hal penting yang harus segera dijawab melalui kerja sama partai politik,” ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.
Megawati mengatakan kerja sama partai politik dengan agenda strategis di atas menjadi bagian dari fungsi diplomasi yang dijalankan. Diplomasi politik ini dapat menjadi penguat kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, khususnya yang tergabung dalam BRICS.
Megawati mengajak supaya kerja sama itu dilaksanakan dalam spirit yang sama, seperti yang pernah dilakukan para pemimpin negara dalam ajang Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955.
Dia menambahkan dalam KAA itu, prinsip koeksitensi damai, dan bagaimana mewujudkan sistem internasional yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan solidaritas antarbangsa, sangat harus dikedepankan.
Melalui KAA tersebut, prinsip nonintervensi terhadap kedaulatan sebuah negara, serta komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia dengan mengedepankan perundingan, dialog, sangatlah dikedepankan dibandingkan dengan pendekatan militer.
“Dengan semangat yang sama pula, kita semua berharap, agar ke depan tidak ada lagi negara yang memaksakan kepentingan nasionalnya, yang berdampak bagi penderitaan bangsa lain,” pungkas Megawati Soekarnoputri.
Presiden Xi Jinping dalam sambutannya yang dibacakan di awal acara mengucapkan salam hangat atas penyelenggaraan forum partai politik dan ormas BRICS itu. "Salam untuk para pemimpin dan delegasi yang hadir,” ujar Presiden Xi Jinping.
Saat ini, ujar Xi, kelemahan pemulihan ekonomi, kesenjangan pembangunan, merupakan iklim dan tantangan.
BRICS harus ingat aspirasi dan misi bersama para negara berkembang, mengadvokasi kerja sama internasional.
“Tiongkok bersedia bersama semua negara termasuk negara-negara BRICS menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030," ujar Presiden Xi Jinping. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi