Berbicara di Nikkei Forum 2024, Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia

Sabtu, 25 Mei 2024 – 09:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara di hadapan para pemimpin global yang hadir pada pertemuan Nikkei Forum 2024 di Tokyo, Jepang. Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, TOKYO - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan upaya Indonesia mampu menjaga ketangguhan perekonomian dalam menghadapi ketidakpastian global serta menyampaikan berbagai peluang berinvestasi di negara ini.

Hal ini disampaikan Menko Airlangga yang hadir mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara di hadapan para pemimpin global, serta para ahli ekonomi dan akademisi dari kawasan Asia-Pasifik dalam rangkaian pertemuan Nikkei Forum 2024 di Tokyo.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia saat Bertemu Petinggi Nikkei Inc

Menko Airlangga menyampaikan selama pandemi Covid-19 perekonomian Indonesia mampu menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di dunia.

"Sejak kuartal kedua tahun 2021, perekonomian Indonesia terus berada pada tingkat pertumbuhan rata-rata year on year dalam kisaran lima persen,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan resminya yang diterima, Sabtu (25/5).

BACA JUGA: Setelah dari Korea, Menko Airlangga Wakili Jokowi Hadiri Nikkei Forum 2024 di Tokyo

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 juga mampu mencatatkan angka sebesar 5,11 persen (yoy) serta diikuti dengan tingkat inflasi pada April 2024 sebesar 3,00 persen (yoy), tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

Lebih lanjut Menko Airlangga juga menyampaikan, PDB per kapita Indonesia juga cenderung meningkat sejak pandemi dengan target pendapatan per kapita USD 5.500 pada tahun ini.

“Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui stabilitas politik dan sosial. Tentu saja hal ini merupakan sebuah kondisi yang sangat baik bagi para investor maupun para pelaku bisnis dan pelaku ekonomi,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang melakukan transisi secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan berbagai program.

Transformasi ekonomi yang menjadi agenda utama Presiden Jokowi akan terus dilaksanakan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Arah kebijakan transformasi ekonomi ditempuh untuk menghindari middle income trap dalam 20 tahun ke depan melalui 2 skenario, yakni transformatif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2041, dan optimis dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun untuk lepas dari middle income trap pada tahun 2038.

Selain kebijakan transformasi ekonomi, reformasi struktural juga akan terus dilakukan.

Pemerintah untuk tetap menjaga iklim investasi melalui kemudahan prosedur berusaha, salah satunya melalui implementasi penuh Undang-Undang Cipta Kerja.

“Untuk mendukung reformasi struktural, Pemerintah Indonesia telah melakukan proses untuk menjadi anggota OECD," papar Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan dengan mengadopsi standar OECD, diharapkan mampu mendukung pencapaian target PDB per kapita sebesar USD 30.300 pada tahun 2045.

Pemerintah Indonesia juga terus menggabungkan mesin pertumbuhan konvensional, seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan kerja sama internasional dengan mendorong mesin pertumbuhan baru yang diperkuat oleh industrialisasi secara masif, digitalisasi, dan transisi energi.

Kombinasi ini akan didukung dengan penguatan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi.

Kerja sama internasional juga merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia, termasuk aksesi OECD.

Pemerintah Indonesia juga berharap dapat menjadi anggota penuh OECD dalam waktu 3 tahun.

Reformasi kebijakan dengan mengacu pada standar OECD tidak hanya akan meningkatkan prediktabilitas dan transparansi kebijakan, namun Indonesia juga akan membantu menentukan standar perekonomian global sehingga menjadi tolok ukur investasi yang berkelanjutan dan berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan sejumlah keterlibatan aktif Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi, seperti Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) untuk memperluas pasar dan mendorong peningkatan investasi.

Di bagian akhir pemaparan, Menko Airlangga mengungkapkan kebijakan hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah.

Dia menyampaikan Indonesia telah memainkan peran penting terkait critical minerals untuk baterai kendaraan listrik bagi industri otomotif serta energi terbarukan.

Nikel, tembaga, bauksit, dan timah yang dimiliki Indonesia menjadi bagian dari industri terbarukan, industri luar angkasa, dan bahkan industri pertahanan.

Terkait transisi energi, kata Menko Airlangga lagi, Indonesia sebagai salah satu inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menekankan pentingnya pendanaan inklusif untuk kerja sama dekarbonisasi dan
transfer teknologi rendah karbon.

"Saat ini setidaknya terdapat 12 proyek kerja sama nyata dalam kerangka AZEC dan 3 proyek di antaranya sudah dalam tahap implementasi,” pungkas Menko Airlangga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler