Berbicara Soal Rehabilitasi Mangrove di Forum COP28, Sultan Puji Komunitas LATUN Bengkulu

Jumat, 08 Desember 2023 – 07:48 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong para pemimpin dunia melakukan kolaborasi dalam program konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup di Paviliun Indonesia pada COP28 Dubai, Rabu (6/12). Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong para pemimpin dunia melakukan kolaborasi dalam program konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup di Paviliun Indonesia pada COP28 Dubai, Rabu (6/12).

“Agenda pengendalian terhadap kenaikan suhu bumi menjadi tanggung jawab bersama yang urgen. Salah satunya dengan melakukan inovasi rehabilitasi kawasan hutan dan lahan yang mengalami degradasi akibat aktivitas manusia selama ini,”  ujar Sultan dalam keterangan tertulis pada Jumat (8/12).

BACA JUGA: Sultan di Sulawesi Ini Sebut Hanya Ganjar yang Peduli, Prabowo dan Anies Kurang

Menurut Sultan, saat ini Indonesia cukup intensif mengembangkan program rehabilitasi hutan mangrove.

Sultan menyebut Indonesia tercatat sebagai kawasan hutan mangrove terluas di dunia, mencakup lebih dari 24 persen dari total luas mangrove dunia, yaitu 3,36 juta hektare.

BACA JUGA: Berkolaborasi dengan MMID, BEST Tanam Pohon Mangrove di Muara Gembong

Diperkirakan terdapat 3,14 miliar ton karbon biru yang tersimpan di hutan bakau, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya Bangsa Indonesia berkontribusi pada dunia untuk mengurangi gas rumah kaca sesuai komitmen kuat Indonesia yang tercantum dalam untuk NDC.

“Dunia berutang terima kasih terhadap jutaan hektare mangrove Indonesia yang aktif menyerap polusi karbon dunia. Meskipun, kekayaan biodiversitas pesisir tersebut belum dikembangkan secara optimal oleh pemerintah Indonesia,” ujar Sultan.

BACA JUGA: Polairud Tanam 73 Ribu Bibit Mangrove Serentak di Seluruh Indonesia

Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu mengajak semua pihak untuk menunjukkan keseriusan dalam pengendalian terhadap krisis iklim.

Menurut Sultan, dunia perlu berkolaborasi memulihkan kembali kerusakan ekosistem yang kita ciptakan sendiri.

"Kami menaruh kebanggaan terhadap para milenial anak muda komunitas LATUN, yakni komunitas lestari alam laut untuk negeri yang terus berjuang merehabilitasi hutan mangrove di pesisir provinsi Bengkulu. Latun menjadi salah satu contoh bagaimana anak muda sebagai pewaris masa depan dunia merawat kelestarian ekologi,” ungkap mantan aktivis KNPI itu.

Menurut Sultan, kolaborasi merupakan simpul kekuatan utama dalam proses rehabilitasi dan konservasi biodiversity.

“Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,” ujar Sultan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler