jpnn.com, BIMA - FR dan MN, warga Desa Risa, Kecamatan Woha, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) nyaris tewas diamuk massa.
Keduanya tepergok membobol sebuah kios di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bima di Desa Dadibou, Kecamatan Woha, Rabu (2/2) malam lalu pukul 22.00 WITA.
BACA JUGA: Ipda AS Terancam Hukuman Mati
Kedua anak baru gede (ABG) 17 dan 18 tahun itu masih berstatus pelajar.
Langkah polisi mengevakuasi kedua pelaku dari amukan massa berlangsung cukup dramatis.
BACA JUGA: Letjen TNI Nyoman Cantiasa: Saya Minta Kalian Bertanggung Jawab & Segera Menyerahkan Diri
“Kanit SPKT Aiptu Ikhwan dan anggota hanya berhasil mengevakuasi FR. Pasalnya, warga menolak menyerahkan pelaku lainnya," ujar Kasi Humas Polres Bima Iptu Adib Widayaka dilansir dari laman web Humas Polri, dilansir dari bali.jpnn.com.
Setelah itu, personel Polsek Woha kembali berupaya mengamankan satu orang pelaku berinisial MN yang masih diamankan di salah satu rumah warga Desa Penapali.
BACA JUGA: Korban dan Pelaku Penganiayaan Bule Ukraina di Bali Ternyata
Karena situasi belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi, sehingga ditunda sementara waktu.
Pukul 23.00 WITA personel Polsek Woha dan 1 Peleton Dalmas Polres Bima kembali melakukan upaya evakuasi terhadap terduga pelaku MN.
Setelah sempat terjadi perdebatan alot, warga menyerahkan pelaku MN ke polisi. Malam itu juga pelaku digelandang ke Polres Bima.
Menurut Iptu Adib, kemarahan warga buntut aksi nekat kedua pelaku yang hendak membobol kios di depan Kantor BPN Bima, Rabu (2/2) malam pukul 22.00 WITA.
Aksi keduanya tepergok penjaga malam Kantor BPN Bima. Spontan penjaga kantor itu berteriak maling. Dalam sekejap, warga yang belum tidur, berdatangan ke tempat kejadian perkara. Mereka lalu mengepung kedua pelaku.
Setelah tertangkap, warga menghakimi pelaku. (lia/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti