jpnn.com, PARIAMAN - Pemerintah Desa Toboh Palabah, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman Sumatera Barat menghidupkan kembali tradisi lama Baburu Mancik alias berburu tikus untuk membasmi hama padi.
Kegiatan itu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi padi yang selama ini berkurang karena dimakan hama tikus.
BACA JUGA: Kesal Pada Tikus, Petani Kini Pasang Setrum Listrik di Sekitar Sawah
Baburu Mancik dilakukan di area persawahan Desa Toboh Palabah melibatkan anggota kelompok tani, serta masyarakat setempat, Minggu (9/8).
Kegiatan ini juga melibatkan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman dan UPT BPP Pertanian bersama penyuluh.
BACA JUGA: Ramalan Tentang Karier, Cinta, dan Pekerjaan untuk Shio Tikus 2020
Kepala Desa Toboh Palabah, Sudirman Harun, mengatakan Baburu Mancik dilakukan untuk mengendalikan hama tikus.
Baburu Mancik menggunakan alat pembasmi tikus.
BACA JUGA: Kota Pariaman Siap Bagikan Kartu Tani ke 2.385 Petani
“Setiap satu ekor tikus yang didapat petani dihargai senilai Rp 2.500, yang kami anggarkan melalui APB-Desa. Sehingga hal ini memacu para peserta buru tikus untuk berlomba-lomba mendapatkan tikus yang banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril, mengatakan kegiatan pemberantasan hama tikus ini dilaksanakan pada masa akan turun sawah atau sebelum para petani melaksanakan penanaman padi di sawah.
Hal ini katanya, guna memotivasi bagi para petani supaya hasil panennya bisa meningkat dari panen yang lalu.
Ia menghimbau bagi desa-desa lain untuk ikut juga memprogramkan berburu hama tikus ini, serta mulai melakukan tanam serentak usai pemusnahan hama tikus ini agar ham tersebut tak berjangkit kembali menyerang lahan sawah milik para petani. (*/padangekspres)
Redaktur & Reporter : Adek