Berdasar Data Ini, Putu Desak Jokowi Segera Tetapkan Lockdown Indonesia

Minggu, 15 Maret 2020 – 10:17 WIB
Presiden Jokowi. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Putu Supadma Rudana menilai, pemerintah perlu segera menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia WHO terkait penanganan penyebaran virus corona (COVID-19).

Rekomendasi yang disampaikan melalui surat Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Presiden Jokowi, salah satunya soal peningkatan penetapan status menjadi darurat nasional.

BACA JUGA: Pernyataan Nadiem Makarim soal Libur Sekolah Gara-gara Corona

"Perkembangan kasus corona di Indonesia tiap hari meningkat. Pemerintah jangan menunggu wabah ini menjadi efek bola salju, segera berlakukan lockdown nasional selama beberapa pekan untuk menekan penyebaran virus corona ini," ujar Putu di Jakarta, Minggu (15/3).

Putu menilai, Indonesia perlu bekerja sama menyeluruh dengan WHO dalam menangkal penyebaran pandemi COVID-19, karena negara dengan populasi penduduk terbanyak keempat di dunia.

BACA JUGA: 7 Kegiatan Menhub Budi Karya Sebelum Dinyatakan Positif Corona

Wakil ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) ini menyebut sejumlah negara yang telah menerapkan kebijakan pembatalan berbagai kegiatan dengan menutup sekolah dan tempat keramaian. Antara lain, Saudi Arabia, Italia dan Amerika Serikat yang telah mendeklarasikan darurat nasional.

"WHO sejak awal sudah mengkhawatirkan Indonesia dengan memberi peringatan, karena itu saya mengimbau, mendorong dan mendukung pemerintah untuk melakukan lockdown secara nasional. Saya kira dapat dimulai di tiga pintu gerbang utama Indonesia yaitu Bali, Batam, dan Jakarta," katanya.

BACA JUGA: Kemendagri Ungkap Kondisi Tito Karnavian dan Istri

Lebih lanjut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini memaparkan perbandingan jumlah penderita dengan pasien yang meninggal dunia di sejumlah negara.

Putu menggunakan data John Hopkins University & Medicine. Disebut, di Indonesia cukup tinggi. Dari 96 orang yang terjangkit, 5 pasien meninggal dunia. Artinya secara persentase mencapai 5,20 persen.

"Secara persentase jumlah itu lebih besar dibanding Iran dan Korea Selatan. Di Iran tercatat ada 11.364 jiwa yang terjangkit. Dari jumlah itu 514 meninggal dunia atau 4,523 persen. Kemudian di Korsel, dari 7.169 terjangkit, 66 orang meninggal dunia atau 0,921 persen," katanya.

Dari data John Hopkins University & Medicine, Putu menyimpulkan lockdown secara nasional perlu segera diterapkan.

Karena secara persentase antara jumlah penderita dengan pasien yang meninggal dunia, Indonesia berada di urutan 2 setelah Italia.

Dari 17.660 penderita Corona di Italia, sebanyak 1.266 jiwa meninggal dunia atau 7,169 persen. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler