Berdayakan Nakes Perempuan, Taliban Berubah atau Justru Melemah?

Sabtu, 28 Agustus 2021 – 14:46 WIB
Pengamat membeberkan bahwa kemenangan Taliban di Afganistan dinilai tidak akan memicu aksi terorisme di Indonesia. Foto: Zabi Karimi/ AP - Aljazeera

jpnn.com, KABUL - Taliban akhirnya membuktikan janjinya melonggarkan larangan bekerja untuk perempuan.

Kemarin, Jumat (27/8), kelompok yang kini menguasai Afghanistan tersebut memerintahkan seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja.

BACA JUGA: Ini Daftar Janji Kelompok Taliban untuk Warga Afghanistan

"Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin," kata juru bicara Zabihullah Mujahid melalui pernyataan.

"Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya," kata jubir.

BACA JUGA: Amerika Bantu 100 Ribu Warga Afghanistan Kabur dari Taliban

Ketika Taliban pertama kali menguasai Afghanistan pada 2001 lalu, semua perempuan dilarang bekerja tanpa terkecuali.

Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah kebijakan baru ini adalah pertanda Taliban sudah berubah, atau justru bukti kelompok Islam garis keras itu sedang dalam posisi terdesak.

BACA JUGA: Siapa ISIS-K yang Tewaskan 60 Orang di Kabul dan Mengapa Mereka Memusuhi Taliban?

Afghanistan dilanda krisis tenaga kerja profesional setelah banyak warga dengan keahlian dan berpendidikan memilih kabur saat Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Ada juga beberapa tenaga spesialis yang memilih sembunyi di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler