jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi HMS Center untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan pujian dari eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies menilai lembaga yang didirikan oleh H. Marjaya Sargan di Segarajaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi itu sebagai bentuk perjuangan untuk pemberdayaan sosial dan ekonomi pelaku UMKM agar lebih maju.
BACA JUGA: HMS Center: Aneh, Tokoh Besar Soeharto Diinjak-injak, Jokowi Dinaikkan Setinggi Langit
“Sudah saatnya republik ini memberikan kesetaraan yang sama kepada mereka yang kecil. Yang besar boleh tetap besar, tapi yang kecil jangan tetap kecil. Yang kecil harus diberikan kesempatan untuk besar juga,” ucap Anies saat menghadiri acara Bazar UMKM sekaligus meresmikan lembaga HMS Center, Sabtu (21/1).
Anies menyampaikan ke depan akan fokus membantu para pelaku UMKM sesuai dengan kebutuhannya.
BACA JUGA: HMS: Pansus BLBI DPD RI Jangan Jadi Kuda Troya Kepentingan Politik
Nantinya, lanjut Anies para pelaku UMKM nantinya akan dibantu dengan permodalan, pelatihan, pemasaran, hingga pendampingan.
"Prinsipnya akan sama, yaitu membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Tidak perlu memusuhi yang besar, tetapi yang kecil jangan dibiarkan kecil. Aturannya dipermudah semua. Kita semua harus optimistis untuk ke depannya,” tegas Anies.
Pendiri HMS Center H.Marjaya Sargan mengucapan terima kasih kepada tokoh nasional seperti Anies Baswedan mau hadir dalam acara tersebut.
“Terimakasih atas kehadiran Pak Anies, semoga ke depannya masa depan negeri ini semakin cerah,” ucap Marjaya.
H Marjaya Sargan menuturkan lembaganya akan selalu mengedepankan isu-isu sosial dan ekonomi khususnya pemberdayaan UMKM.
"Lembaga ini dibangun sebagai sarana agar saya bisa membantu dan berdampak lebih luas lagi bagi masyarakat Kab. Bekasi. Untuk mewujudkan niat dan misi tersebut tentunya butuh bantuan semua pihak. Baik itu tokoh, stake holder maupun masyarakat umum," katanya.
HMS Center didirikan memiliki dua misi utama. Pertama, menjembatani antara masyarakat dan pembuat kebijakan dalam ruang pengambilan keputusan.
"Lalu kedua, menampung aspirasi dan melakukan riset untuk bisa memberikan rekomendasi terkait kebijakan," pungkas Marjaya. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul