Berdayakan Warga Miskin dengan Koperasi dan UKM

Senin, 13 Agustus 2012 – 19:01 WIB

JAKARTA - Upaya untuk menggarap koperasi serta usaha kecil dan menengah (UKM) selama ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Elemen-elemen di masyarakat pun perlu terlibat dalam memberdayakan koperasi dan UKM. Organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Adil Aman Sejahtera untuk Indonesia (Garansi) berupaya menggarap kelompok koperasi dan UKM agar lebih kuat dalam menghadapi kondisi perekonomian di masa-masa mendatang.

Ketua Umum Garansi, Gondo Radityo Gambiro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat koperasi dan kelompok UKM. Radityo yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menjelaskan, ormas yang lebih dikenal sebagai salah satu ormas pendukung Susilo Bambang Yudhoyono di Pemilihan Presiden (Pilpres) itu baru-baru ini mencanangkan program Gerakan Kewirausahaan Kelompok Strategis (GK2S).

Sasaran GK2S adalah kelompok-kelompok pemulung, pedagang kaki lima, ibu rumah tangga maupun mahasiswa agar menghimpun diri dalam koperasi. Radityo menegaskan, melalui GK2S tersebut Garansi juga menyiapkan pembentukan Induk Koperasi Garansi (IKG).

"Rakyat kecil ini harus dibina. Mereka bisa menjadi kekuatan baru dalam membangun ekonomi nasional berbasiskan ekonomi kerakyatan," kata Radityo di hadapan warga yang mengantre acara operasi pasar sembako murah Garansi di kawasan Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (13/8).

Radityo menambahkan, target Garansi adalah membentuk 1000 Unit Koperasi Garansi (UKG) di seluruh Indonesia. "Koperasi ini vital dan strategis untuk menopang eksistensi perekonomian nasional," sebutnya.

Langkah yang disiapkan Garansi, katanya, adalah upaya penguatan koperasi agar memiliki nilai lebih bagi masyarakat kelas bawah dalam menghadapi gempuran ekspansi kelompok-kelompok usaha bermodal besar. "Pengentasan kemiskinan bisa didorong dengan koperasi," ujarnya yakin.

Radityo mengakui, salah satu kendala bagi UKM dan koperasi adalah akses permodalan. Namun menurutnya, sudah ada beberapa pelaku UKM dan koperasi binaan Garansi yang bisa sukses dengan keterbatasan modal. "Dari success story kita akan coba terapkan di tempat lain," ucapnya.

Sementara terkait kegiatan operasi pasar, Radityo mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat meringankan beban kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam menghadapi lonjakan harga sembako menjelang lebaran. Menurut salah satu fungsionarid di DPP Partai Demokrat itu, Garansi menyediakan 500 paket sembako murah berisi 2 kg beras kualitas super dan 1 kg minyak goreng kemasan.

Paket tersebut hanya dijual Rp 15 ribu, atau setengah dari harga pasaran. Operasi pasar sembako murah Garansi sebelumnya juga digelar di kawasan kumuh padat penduduk di bilangan Haji Nawi, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Minggu (12/8). "Ini dalam rangka meringankan saudara-saudara kita yang secara ekonomi lemah, sekaligus membangun kepedulian kita kepada masyarakat marjinal," pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Kedelai, Bukti Ketahanan Pangan Rapuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler