SAMARINDA – Konser belum dimulai, korban sudah berjatuhan. Mereka adalah warga Samarinda yang ingin menonton konser Noah. Mereka rela berdesakan di antara puluhan ribu pengunjung yang memadati halaman parkir Stadion Madya Sempaja, hanya untuk menonton penampilan band asal Kota Kembang ini.
Terhitung 70 warga jatuh lemas dan pingsan sehingga membuat sibuk 20 petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Akademi Keperawatan (Akper) Yarsi Samarinda. Ada satu posko kesehatan yang dipersiapkan pada konser tersebut. Masing-masing terdapat satu unit mobil ambulans bersiaga.
Syahfuddin, ketua tim petugas kesehatan, mengatakan rata-rata korban yang pingsan karena lemas kekurangan oksigen akibat berdesakan. “Selain itu mereka yang pingsan karena fisiknya memang lemah. Kebanyakan dari mereka belum sempat makan di rumah karena buru-buru ingin menonton idolanya. Jadi mereka tidak kuat harus berdesakan dengan penonton lainnya,” kata Syahfuddin saat ditemui di salah satu posko kesehatan, Sabtu (16/2) malam.
Dia menyebut jumlah penonton yang pingsan kali ini yang terbanyak. “Jika konser band-band terkenal paling banyak 40 hingga 50 orang yang jatuh pingsan. Kali ini paling banyak, sekitar 70 orang,” terangnya.
Dikatakan Syahfuddin, penanganan pertama pada korban pingsan adalah membuka jalan pernapasan korban lalu menstabilkan kondisinya. Di posko tersebut terdapat dua tabung oksigen yang siap digunakan untuk membantu melancarkan pernapasan para korban.
Beruntung tak ada korban yang cedera serius dan tak harus ditangani lebih lanjut. “Setelah diberi oksigen lalu distabilkan kondisinya, keadaan mereka langsung membaik. Kami juga memberi mereka roti dan air minum agar kondisi mereka benar-benar pulih,” kata Syahfuddin.
Kebanyakan yang menjadi korban adalah para remaja putri, namun tak sedikit remaja putra harus dibopong menuju posko kesehatan. Vivi, seorang korban yang sempat lemas kekurangan oksigen mengatakan tak sanggup berdiri berdesakan di tengah kerumunan penonton. “Saya kesini bersama kakak perempuan saya. Tapi saya enggak kuat, padahal saya mau lihat Ariel,” ucap perempuan yang tinggal di kawasan Bengkuring ini.
Penyandang tunagrahita ini rela berdesakan untuk bertemu sang idola, Ariel, vokalis Noah. Kondisinya tak menyurutkan niat Vivi untuk melihat penampilan Ariel dari dekat. Namun, karena area konser begitu padat dipenuhi lautan manusia, Vivi harus mengalah. Sepanjang konser dia hanya bisa melihat penampilan vokalis Noah ini dari layar besar di samping panggung.
Gelaran konser Noah Sabtu (16/2) malam merupakan puncak serangkaian perayaan Hari Jadi Samarinda ke-345 dan HUT ke-53 Pemkot Samarinda. M Faisal, kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo yang menjadi ketua kordinator acara mengatakan, konser kali ini adalah yang terbesar selama perayaan HUT Samarinda. “Selama 10 tahun ke belakang, antusiasme warga menonton konser Noah ini yang terbanyak. Sekitar 40 ribu masyarakat memadati kompleks stadion,” jelasnya saat ditemui Kaltim Post di sela-sela konser.
Dia menjelaskan, ada lima layar besar tersebar untuk memuaskan penonton melihat penampilan band ini. Dua buah layar ukuran 4x6 meter terletak di luar area konser, dua layar ukuran 9x9 meter terdapat di kanan kiri panggung, serta sebuah layar ukuran 5x6 meter yang berada di tengah area konser. Sedikitnya ada 315 anggota kepolisan, 131 anggota Satpol PP, 50 anggota Dinas Perhubungan (Dishub) disiagakan untuk mengamankan konser ini.
Faisal menyiapkan pula 20 tenaga kesehatan yang berjaga di dua posko yang telah disediakan. “Masing-masing posko kesehatan ada satu unit ambulans. Kami juga menyiapkan dua orang bidan, takutnya ada ibu-ibu hamil yang nekat menonton konser ini. Kami mempersiapkan semuanya dengan matang,” tambah Faisal. (*/lia*/roe*/fch/ibr)
Terhitung 70 warga jatuh lemas dan pingsan sehingga membuat sibuk 20 petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Akademi Keperawatan (Akper) Yarsi Samarinda. Ada satu posko kesehatan yang dipersiapkan pada konser tersebut. Masing-masing terdapat satu unit mobil ambulans bersiaga.
Syahfuddin, ketua tim petugas kesehatan, mengatakan rata-rata korban yang pingsan karena lemas kekurangan oksigen akibat berdesakan. “Selain itu mereka yang pingsan karena fisiknya memang lemah. Kebanyakan dari mereka belum sempat makan di rumah karena buru-buru ingin menonton idolanya. Jadi mereka tidak kuat harus berdesakan dengan penonton lainnya,” kata Syahfuddin saat ditemui di salah satu posko kesehatan, Sabtu (16/2) malam.
Dia menyebut jumlah penonton yang pingsan kali ini yang terbanyak. “Jika konser band-band terkenal paling banyak 40 hingga 50 orang yang jatuh pingsan. Kali ini paling banyak, sekitar 70 orang,” terangnya.
Dikatakan Syahfuddin, penanganan pertama pada korban pingsan adalah membuka jalan pernapasan korban lalu menstabilkan kondisinya. Di posko tersebut terdapat dua tabung oksigen yang siap digunakan untuk membantu melancarkan pernapasan para korban.
Beruntung tak ada korban yang cedera serius dan tak harus ditangani lebih lanjut. “Setelah diberi oksigen lalu distabilkan kondisinya, keadaan mereka langsung membaik. Kami juga memberi mereka roti dan air minum agar kondisi mereka benar-benar pulih,” kata Syahfuddin.
Kebanyakan yang menjadi korban adalah para remaja putri, namun tak sedikit remaja putra harus dibopong menuju posko kesehatan. Vivi, seorang korban yang sempat lemas kekurangan oksigen mengatakan tak sanggup berdiri berdesakan di tengah kerumunan penonton. “Saya kesini bersama kakak perempuan saya. Tapi saya enggak kuat, padahal saya mau lihat Ariel,” ucap perempuan yang tinggal di kawasan Bengkuring ini.
Penyandang tunagrahita ini rela berdesakan untuk bertemu sang idola, Ariel, vokalis Noah. Kondisinya tak menyurutkan niat Vivi untuk melihat penampilan Ariel dari dekat. Namun, karena area konser begitu padat dipenuhi lautan manusia, Vivi harus mengalah. Sepanjang konser dia hanya bisa melihat penampilan vokalis Noah ini dari layar besar di samping panggung.
Gelaran konser Noah Sabtu (16/2) malam merupakan puncak serangkaian perayaan Hari Jadi Samarinda ke-345 dan HUT ke-53 Pemkot Samarinda. M Faisal, kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo yang menjadi ketua kordinator acara mengatakan, konser kali ini adalah yang terbesar selama perayaan HUT Samarinda. “Selama 10 tahun ke belakang, antusiasme warga menonton konser Noah ini yang terbanyak. Sekitar 40 ribu masyarakat memadati kompleks stadion,” jelasnya saat ditemui Kaltim Post di sela-sela konser.
Dia menjelaskan, ada lima layar besar tersebar untuk memuaskan penonton melihat penampilan band ini. Dua buah layar ukuran 4x6 meter terletak di luar area konser, dua layar ukuran 9x9 meter terdapat di kanan kiri panggung, serta sebuah layar ukuran 5x6 meter yang berada di tengah area konser. Sedikitnya ada 315 anggota kepolisan, 131 anggota Satpol PP, 50 anggota Dinas Perhubungan (Dishub) disiagakan untuk mengamankan konser ini.
Faisal menyiapkan pula 20 tenaga kesehatan yang berjaga di dua posko yang telah disediakan. “Masing-masing posko kesehatan ada satu unit ambulans. Kami juga menyiapkan dua orang bidan, takutnya ada ibu-ibu hamil yang nekat menonton konser ini. Kami mempersiapkan semuanya dengan matang,” tambah Faisal. (*/lia*/roe*/fch/ibr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Tahun Hidup dalam Pasungan
Redaktur : Tim Redaksi