“Selamat. Anda mendapatkan dana bantuan dari (BNP2TKI) cek tunai HK.$ 72 ribu untuk TKI/TKW,” bunyi SMS itu.
Pengirim SMS mengatasnamakan dirinya Drs H Hermawan. Itu diketahui karena pada akhir SMS, penerima diminta menghubungi Hermawan di nomor 082333888354 dan nomor 021-40457888.
Ega, warga Pajarakan, Ampenan, mengaku menjadi salah satu penerima SMS tersebut. “Saya terima tadi pagi. Kemudian saya hubungi sekadar cari tahu. Ketika dihubungi melalui nomor pribadinya, saya malah diminta untuk mengirimkan uang sejumlah Rp 5 juta sebagai pajak,” tutur Ega, Senin (10/12).
Karena dimintai uang, Ega mulai curiga ada unsur penipuan dalam hal ini. “Saya pun menghubungi nomor kantor yang tertera di SMS itu. Awalnya diladeni seolah-olah itu benar-benar nomor BNP2TKI. Kemudian, dia mulai curiga bahwa saya sudah mengetahui ada unsur penipuan dalam ini. Lama-lama dia pun mengatakan saya salah sambung dan segera menutup teleponnya,” jelasnya.
Tidak hanya Ega, Clara, warga Mataram mengaku menerima SMS serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Namun, ia menolak untuk menanggapinya. “Tidak mungkin tiba-tiba ada yang kasih dana bantuan seperti itu. Sudah pasti itu modus penipuan. Untuk apa diladeni habis-habisin pulsa,” kata Clara.
Ria Sevy, penerima SMS lainnya mengaku telah mendapat SMS sejenis sejak seminggu lalu. Bahkan, dia diiming-imingi dana yang lebih besar, dua kali lipat. Namun, sama halnya dengan Clara, ia meyakini SMS tersebut berasal dari penipu. “Iya, saya dapat SMS seperti itu sekitar seminggu yang lalu. Pengirimnya juga sama, tapi nominal dana yang diiming-imingi lebih besar, tapi tidak saya respons,” katanya.
Sementara Kasubaghumas Polres Mataram AKP Arief Yuswanto yang dihubungi Koran ini mengatakan, modus seperti ini bukan kali pertama. Penipuan via ponsel yang menjanjikan bantuan dana sudah sering beredar. Bahkan, penipuan dengan modus menyampaikan kabar buruk sering terjadi. ‘’SMS seperti itu sering. Penerima jangan mudah terpancing,’’ katanya.
Ia mengimbau agar warga selalu waspada. Jika menerima telepon atau SMS dari nomor yang tidak dikenal yang menjanjikan sesuatu atau meminta menghubungi, warga diminta jangan percaya. Karena, ujung-ujungnya pelaku akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang. ‘’Kalau ada telepon atau SMS diharapkan untuk cek lebih dulu. Jangan langsung percaya dan mengikuti permintaan pelaku,’’ imbaunya. (cr-uki/mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beras Jatah PNS Sudah Berulat
Redaktur : Tim Redaksi