jpnn.com, JAWA BARAT - Densus 88 Antiteror bersama Tim Jibom Brimob Jawa Barat, Polres Majalengka, dan Tim Lapas Sentul melakukan penggerebekan di kawasan kaki Gunung Ciremai.
Dari penggerebekan tersebut, aparat menemukan bahan peledak berupa TATP (Triacetone Triperoxide) sebanyak 35 kilogram di ketinggian 1450 MDPL (meter di atas permukaan laut) tepatnya di kaki gunung.
BACA JUGA: Uni Irma Ungkap Kenangan Tidak Terlupakan di Danau Maninjau
"Bahan peledak ditemukan di sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau, di seputaran Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat," kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Selasa (5/10).
Menurutnya, tim gabungan menemukan sejumlah TATP dalam beberapa wadah terpisah.
BACA JUGA: Orang Tua Ayu Ting Ting Akan Diperiksa Polisi, Ini Jadwalnya
Selain itu, aparat juga mendapati sebuah toples berisi 10 kg TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), empat Tupperware berisi TATP murni dan C1, serta setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.
Tim Jibom Brimob Polda Jabar langsung melakukan pemusnahan (disposal) terhadap bahan peledak di sekitar lokasi penemuan.
BACA JUGA: Irjen Rudy: Basri Berikrar Setia ke NKRI Usai Mengikuti Program Densus 88
Bahan peledak tersebut ternyata masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat.
Buktinya, sebanyak 50 gram TATP yang dimusnahkan di atas tanah menimbulkan lubang dengan diameter sekitar satu meter dengan kedalaman 20 sentimeter.
Kombes Ahmad Ramadhan menyebut Densus 88 melakukan pencarian bom di Ciremai usai mendapatkan informasi dari eks napiter bernama Imam Mulyana.
Imam merupakan terduga teroris yang berniat membahayakan Presiden RI Jokowi saat akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.
"Dari penangkapan Imam, Densus 88 mengamankan satu buah koper yang berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan lainnya," beber Kombes Ahmad Ramadhan. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Elfany Kurniawan