jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merampingkan direksi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Jika sebelumnya jajaran direksi Merpati terdiri dari lima orang dan saat ini menjadi tiga orang.
Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Herry Saptanto mengatakan perampingan direksi ini untuk mengefektifkan manajemen perusahaan. Apalagi selama dipimpin Rudy Setyopurnomo tidak ada perubahan kinerja yang signifikan seperti tidak adanya penambahan jumlah pengoperasian dan juga penambahan pesawat sehingga di tingkat manajemen tak perlu gemuk.
BACA JUGA: Garuda Seriusi Rute Jeddah dengan 777-300ER
"Kita sudah merencanakan tapi tidak berhasil menambah armada, belum lagi ada insiden di Bandara Kupang El Tari beberapa bulan lalu," ucap Herry di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (31/7) malam.
Herry menjelaskan bahwa saat ini pesawat Merpati yang beroperasi hanya berjumlah 15 pesawat. "Sekarang yang beroperasi 15 pesawat, sebelumnya juga 15 tapi setelah insiden Kupang MA 60 digantikan Jet yang dalam masa maintenance, jadi tetap 15," katanya.
BACA JUGA: Tak Maksimal Dukung Cikarang Dry Port, Pemerintah Bakal Rugi
Hingga saat ini total keseluruhan armada yang dimiliki Merpati berjumlah 31 pesawat, termasuk pesawat jenis MA 60 yang mengalami insiden kecelakaan di Kupang beberapa bulan lalu. Namun, kata Herry, pesawat itu kini sudah tidak dapat dioperasikan kembali. "Total pesawat 31, yang beroperasi 15 pesawat, sisanya sedang kita maintenance, ada juga yang mengalami perbaikan," tuturnya.
Karenanya, dengan adanya perombakan ini dia berharap Merpati di bawah kepemimpinan Asep Ekanugraha mampu membawa kinerja perseroan menjadi lebih baik. "Semoga di bawah pimpinan Asep Ekanugraha Merpati semakin baik," harap Herry. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Makan McDonalds Bisa Bayar Pakai Visa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, BTN Siapkan Rp 20,7 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi