Berharap Indonesia jadi Electronic Democracy

Senin, 30 September 2013 – 21:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Di negara-negara maju penggunaan sistem elektronik dalam penyelenggaraan pemilu menjadi seusatu yang biasa. Namun di Indonesia, hal ini masih menjadi sesuatu yang baru dan berkembang dengan sangat lambat.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie berharap suatu saat hal ini akan berubah. Dia mengaku memiliki impian besar, yaitu Indonesia menjadi electronic democracy. “Yaitu terintegrasinya sistem IT secara keseluruhan, mulai dari Sidalih, electronic voting, electronic counting dan electronic election terintegrasi dalam satu sistem IT,” kata Jimly di kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (30/9).
 
Menurutnya, hal tersebut hanya mungkin terjadi apabila KPU serta pemerintah saling berkoordinasi dan bekerja sama dengan sinergis. Apa yang terjadi saat ini, lanjutnya, baru penggalan-penggalan di tiap kementerian.

BACA JUGA: PPP Bakal Pelopori Koalisi Partai Islam

“Jangan sistem proyek. Kalau sistem proyek,  penggalan-penggalan ini final. Ketika penggalan-penggalan itu diintegrasikan menjadi tidak ketemu. Jadi saya berharap, menteri-menteri juga memiliki impian seperti itu,” ungkap Jimly.

Seperti diketahui, hari ini Jimly berkunjung ke Kantor KPU untuk melihat persiapan pemilu. Dalam kesempatan itu, ia diperlihatkan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih), sebuah sistem komputer yang digunakan KPU dalam penyusunan daftar pemilih. Selain itu, Jimly juga melihat-lihat ruangan IT tempat penyimpanan server KPU. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Panglima TNI Minta Bais Tinggalkan Paradigma Lama

BACA JUGA: Dihadiri Prabowo, Pembacaan Vonis Wilfrida Ditunda Sebulan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Tak Jalankan Sanksi, BK Berencana Panggil Ruhut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler