Pada salah satu delman yang biasa beroperasi di seputaran Monas ini, terdapat sebuah tulisan ucapan selamat terhadap pasangan yang dilantik. Namun menariknya, mereka mengatasnamakan diri Massa Rakyat Tertindas.
Sebagaimana dikemukakan Anto, seorang penarik delman, meminta agar pemerintah DKI Jakarta jangan diperlakukan diskriminatif. Tapi seharusnya Gubernur mendukung keberadaan mereka, sebagai salah satu budaya asli yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu daya tarik wisata di Jakarta.
"Bersama Jokowi-ahok, budayakan delman di monas," ujar pria 17 tahun yang sudah menarik delmannya dari usia 8 tahun. Anto bersama lima penarik delman lainnya, memarkirkan andong-andong mereka berjajar menghadap panggung.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu delman boleh mengais rejeki di kawasan dalam Monas. Belakangan, mereka dilarang dan hanya boleh beroperasi di luar pagar Monas.
Banyaknya delman yang berada di sekitar gedung DPRD DKI ini ini langsung menjadi pusat perhatian. Bahkan warga yang berpanas-panasan diterik matahari, berebut menaikinya dan mengabadikannya lewat telepon seluler. Mereka terlihat sangat menikmati seruan-seruan para orator yang menyatakan siap mengawal program Jokowi-Ahok bagi rakyat Jakarta.
"Kita harapkan, tidak ada lagi penggusuran. Kita minta ke depan tidak ada lagi warga di Jakarta yang tidak memperoleh Kartu Tanda Penduduk. Hidup Jokowi, hidup Ahok,"ujar orator yang menekankan Jakarta Baru harus tanpa penggusuran.
"Kita yakin Jokowi punya nyali besar untuk kedepankan kepentingan rakyat. Ini bisa, kalau kita mendukung mereka. Kita ingin agar tanah untuk rakyat. Tidak lagi dikuasai cukong-cukong besar," ujar orator lainnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Jokowi Segera Bersihkan DKI dari Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi