jpnn.com, KUALA LUMPUR - Timnas U-16 Indonesia akan menjalani laga hidup mati melawan Australia di perempat final Piala AFC U-16 di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/10) petang.
Mereka dipastikan tak akan berjuang hanya dengan 11 pemain. Suporter Timnas Indonesia, sebagai pmain ke-12, dipastikan memberikan dukungan maksimal.
BACA JUGA: Pemain Timnas U-16 Indonesia Dijatah Rp 1,4 Juta
Dalam tiga laga terakhir ajang Piala AFC U-16, stadion berkapasitas 90 ribu penonton itu terlihat meriah hanya saat Timnas Indonesia main. Bahkan, saat Malaysia bertanding, penonton tuan rumah masih kalah dengan supporter Indonesia.
Di fase grup melawan Iran, memang hanya 3.431 suporter yang menonton laga Indonesia. Tapi, jumlah itu sudah lebih baik dari yang dimiliki oleh Malaysia, cuma 723 suporter.
BACA JUGA: Fakhri Husaini: Lupakan Sepak Bola, Senang-Senang Saja
Di laga kedua, Malaysia mencoba menggebrak dengan 8.596 suporter. Indonesia tak mau kalah, para TKI dan suporter yang datang langsung dari Indonesia mencapai 11.201. Di laga terakhir, Malaysia didukung 8.378 suporter. Sementara, Timnas Indonesia pun demikian dengan 11.388 suporter.
Australia ternyata memperhatikan atmosfer pertandingan ini. Sang pelatih Trevor Morgan mengakui bahwa dukungan dari suporter Indonesia akan menjadi laga timnya berbeda dengan sebelum-sebelumnya yang sepi penonton.
BACA JUGA: Rendy Juliansyah, Dilan Timnas U-16 Indonesia Penggemar Buku
"Tapi kami senang, kami justru semakin bersemangat. Pemain kami tak akan terpengaruh bermain di hadapan penonton yang banyak atau tidak," tegasnya, kepada awak media di Malaysia.
Sementara itu, Kapten Timnas U-16 Indonesia David Maulana berharap dukungan yang diberikan oleh suporter tak berkurang. Dia mengakui, ada semangat dan motivasi yang berlipat ganda saat mendengar chant-chant khas Indonesia.
"Kami berterima kasih dengan suporter dan berharap tetap terus memberikan dukungan yang maksimal terhadap kita," tegasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim U-16 Indonesia vs Australia: Saatnya Tuntaskan Dendam
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad