jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji menegaskan bahwa perseroan tidak tinggal diam terkait kurangnya pasokan listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya beberapa hari belakangan ini.
Sumut mengalami krisis pasokan listrik karena dua pembangkit yakni PLTU Labuhan Angin dan PLTGU Belawan sedang dilakukan pemeliharaan.
BACA JUGA: Byar-Pet Terus, Dirut PLN Minta Maaf
"PLN tidak tinggal diam menghadapi kondisi ini dan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir pemadaman. Hari ini, PLN akan mengurangi frekuensi padam di sisi pelanggan, diupayakan setiap pelanggan hanya akan mengalami pemadaman 3 jam per hari," ujar Nur di Jakarta, Jumat (20/9).
Dengan begitu, diharapkan mulai minggu depan kondisi listrik akan semakin baik karena mulai mendapatkan tambahan pasokan listrik. Sementara untuk obyek-obyek vital seperti rumah sakit, bandara dan lain-lain. PLN berjanji akan memprioritaskan dan menjaga supaya tidak mengalami pemadaman.
BACA JUGA: BKD Mulai Siapkan Kartu Tes CPNS
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa mulai besok kondisi akan lebih baik dan diupayakan pemadaman hanya terjadi sekali sehari selama 3 jam setiap pelanggan. Dan kita berusaha keras agar minggu depannya pemadaman lebih jarang lagi karena mesin-mesin diesel tambahan telah mulai berdatangan," paparnya.
Sementara pembangkit diesel tambahan yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Medan yakni sebesar 150 MW. Atas pemadaman ini, PLN menyadari bahwa kondisi ini merugikan banyak orang.
BACA JUGA: Usai Pilkada, Sejumlah Pejabat tak Berkantor
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa kondisi pemadaman ini sangat merugikan masyarakat baik secara moril maupun materil," terang Nur.
Untuk itu, Nur berharap masyarakat di Sumut dan sekitarnya dapat mengerti kondisi ini. Serta tidak menumpahkan rasa kekecewaannya untuk bertindak secara anarkis.
"Kami berharap masyarakat Sumatera Utara tidak merespon hal ini dengan tindakan anarkis karena hal itu hanya akan merugikan semua pihak. Kami mohon dengan rendah hati kepada masyarakat Sumatera Utara untuk dapat menerima kondisi sementara ini. Inilah jalan terbaik karena kita berfikir jangka panjang. Kami akan berusaha secepat mungkin mengatasi hal ini," pungkas Nur. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Imigran Dideportasi, 110 Orang Tunggu Giliran
Redaktur : Tim Redaksi