JAKARTA - PSSI berharap FIFA tidak terburu-buru mengeluarkan keputusan terkait konflik yang terjadi di persepak bolaan Indonesia. bahkan, mereka menunggu perjuangan dari konfederasi sepak bola Asia, AFC, agar konflik di Indonesia tidak terlalu dibahas dalam rapat FIFA.
Pembahasan konflik PSSI sendiri telah diagendakan tadi malam (26/3) dalam rapat komite Asosiasi FIFA. Jika didepakati sebagai salah satu agenda, baru konflik PSSI akan dibahas dalam rapat Exco FIFA pada 29 dan 30 Maret mendatang di Swiss.
"AFC terus memperjuangkan agar kami tidak disanksi. Salah satunya agar deadline penyelesaian konflik diperpanjang, caranya dengan tidak membahas maslah sepak bola Indonesia di rapat (Exco)," terangnya, kemarin (26/3).
Dengan skenario tersebut, Djohar yakin sanksi yang sebelumnya mengancam Indonesia akibat tidak bisa menyelesaikan permasalahan sepak bola bisa terhindar. Juga, lanjut dia, PSSI bisa melanjutkan proses rekonsiliasi dan arbitrase yang masih terus berjalan sampai sekarang.
Sementara itu, Sekjen PSSI Tri Goestoro juga menegaskan pernyataan yang sama. Dia optimistis jika Indonesia akan mendapatkan dispensasi untuk bisa terus menyelesaiakan konflik. "Teman-teman di FIFA tidak melihat ini secara kaku. Biarlah mereka melihat kalau proses sedang berjalan," ucapnya.
Menurut dia, berbagai upaya selama ini telah dilakukan oleh PSSI. Karena itu, Tri berharap ada penilaian lebih terhadap proses yang telah dilakukan oleh PSSI.
"mudah-mudahan masih ada waktu dan kami berjanji akan segera menyelesaiakannya," terang lelaki berkumis tersebut.
Dalam agenda rapat Exco FIFA, laporan dari kegiatan konfederasi-konfederasi tercantum sebagai agenda kedua setelah laporan dari Presiden FIFA. Jika mengacu kepada pernyataan Djohar, maka keinginan agar masalah Indonesia tidak perlu diputus dahulu bergantung pada hasil pembicaraan dalam agenda kedua tersebut. Nah, agenda itu sendiri sudah dipersiapkan tadi malam dalam rapat komite Asosiasi.
Jika langkah PSSI dan AFC ini sukses, maka ini merupakan keberhasilan Indonesia meyakinkan bahwa proses penyelesaian konflik masih mungkin dilakukan.
Sebelumnya, FIFA memberikan batas waktu agar konflik yang terjadi di Indonesia bisa direkonsiliasikan dalam momen kongres yang berlangsung sebelum 22 Maret lalu. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MU Depak City Dari Puncak Klasemen
Redaktur : Tim Redaksi