jpnn.com, JAKARTA - Posisi Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres menguat berdasarkan temuan terbaru dari Indikator Politik Indonesia.
Hal ini tidak lepas dari keberhasilan Ketua Umum PSSI tersebut dalam penyelamatan dunia sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: Buka Lapangan Kerja, Erick Thohir Bidik Kerja Sama Luar Negeri di Hannover Messe 2023
Berkat negosiasi yang dilakukan Erick bersama FIFA berhasil mengamankan sanksi ringan sebagai tindak lanjut pembatalan status penyelenggara Piala Dunia U-20.
“Ada efek elektoralnya buat Erick Thohir sebagai cawapres. Sebagai cawapres ternyata ada insentif elektoralnya terkait dengan jerih payah sebagai Ketum PSSI,” terang Burhanuddin dalam acara rilis survei nasional dengan tema Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Rabu (19/04).
BACA JUGA: Erick Thohir Bangkitkan Semangat Optimisme Kemajuan Sepak Bola Tanah Air
Dia menjelaskan terdapat persepsi positif terhadap posisi Ketum PSSI oleh Erick Thohir berkaitan dengan upaya untuk melobi FIFA agar tidak memberikan sanksi yang berat untuk Indonesia.
Setelah dibedah, masyarakat yang mengetahui penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia mendukung Erick sebesar 14,7 persen.
BACA JUGA: Bekerja Untuk Rakyat, Erick Thohir Layak jadi Cawapres
Sedangkan yang tidak mengetahui penyelenggaraan tersebut sebesar 6,9 persen.
Kemudian masyarakat yang tidak mempersoalkan kehadiran timnas U-20 Israel lebih banyak memilih Erick Thohir sebagai cawapres dengan elektabilitas sebesar 16,0 persen.
Sementara itu, masyarakat yang mempersoalkan kehadiran timnas sepak bola U-20 Israel tetap memilih Erick Thohir dengan elektabilitas sebesar 12,8 persen.
Terakhir elektabilitas Erick Thohir di kalangan yang tahu FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 lebih banyak ketimbang dari mereka yang tidak tahu yakni 16,1 persen dibanding 9,9 persen.
Dari data – data tersebut Burhanuddin menyimpulkan terdapat insentif elektoral untuk Erick Thohir terkait upaya penyelamatan dunia sepakbola Indonesia.
“Ternyata memang ada indikasi apa yang dilakukan oleh Erick Thohir dalam kaitan dengan Piala Dunia U-20 itu punya insentif elektoral,” ujar Burhanuddin.
Melalui hal itu, posisi elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres meningkat dari temuan sebelumnya di Februari menjadi posisi ketiga.
Sebelumnya Eks Presiden Inter Milan ini berada di posisi keempat dalam temuan survei IPI pada Februari 2023.
Berdasarkan temuan ini, Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 11,8 persen dan berada di posisi ketiga dalam bursa cawapres terbaru dari IPI.
Tambahan informasi, survei terbaru dari IPI menggunakan metode random digit dialing (RDD).
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error (MoE) survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi