jpnn.com - TULUNGAGUNG - Internet memang menawarkan banyak pengetahuan. Tapi jika tidak selektif, masyarakat bisa salah jalan seperti RBS, 17, warga Desa/Kecamatan Kedungwaru, dan MS, 17, warga Desa Bulusari, Kecamatan Bulusari. Sejoli itu nekat berbuat mesum di salah satu bilik warung internet (warnet) di kawasan Kelurahan Kepatihan sore kemarin (9/2) setelah melihat situs porno.
Aksi tersebut dipergoki Yoyok, salah seorang pengunjung warnet lain. Saat itu muda-mudi yang berstatus pelajar sekolah menengah tersebut tidak bisa berkutik. Mereka lantas dilaporkan ke ketua RT setempat oleh warga.
BACA JUGA: Begal Pantura Main Bacok, Semalam Dua Korban
Yoyok yang mengetahui pasangan mesum itu menyatakan curiga dengan suara mendesah yang terdengar di bilik sebelah. Kemudian, dia mencari tahu dengan cara mengintip melalui lubang triplek yang menjadi pembatas bilik. Saat itulah RBS dan MS diketahui tengah berhubungan intim. ''Posisinya RBS (pria) duduk di bawah dan MS dipangku. Celana jins yang mereka pakai melorot hingga di bawah pantat,'' ungkap Yoyok.
Mengetahui hal tersebut, Yoyok yang juga warga Kepatihan langsung berdiri untuk memastikan kebenaran apa yang dilihat. Seketika itu Yoyok kaget karena pasangan mesum tersebut justru semakin asik dengan desahan suara mereka yang semakin keras. ''Langsung saya potret dengan HP dan saya bentak. Mereka (pasangan mesum) tidak bisa berkutik lagi. Saya lantas melapor ke warga lainnya,'' katanya.
BACA JUGA: Ini Kronologi Perusakan Pospol di Senayan dan CSW
Tidak lama kemudian, warga sekitar menggerebek pasangan tersebut. Warga pun meminta RBS dan MS menghubungi keluarganya untuk datang ke warnet. Sekitar setengah jam kemudian, orang tua RBS datang. Mereka terlihat terpukul dengan perbuatan RBS yang nekat berbuat mesum di bilik warnet.
Saat dikonfirmasi, Tito, salah seorang keamanan kelurahan, mengaku kesal dengan perbuatan pasangan itu. Namun, dia bersama dengan warga lainnya sepakat untuk tidak melaporkan sejoli tersebut ke polisi karena status mereka yang masih pelajar. ''Kami serahkan ke orang tua masing-masing. Untungnya, para pemuda tidak menghajar RBS karena perbuatannya yang tidak pantas ditiru,'' jelasnya.
BACA JUGA: Perusak Pos Polisi Melarikan Diri ke Arah Kebayoran Baru
''Awalnya, kami berniat lapor ke polisi biar semuanya jelas. Namun, masih ada perikemanusiaan dan lebih baik diselesaikan secara damai,'' tambah Tito.
Orang tua RBS dan saudara MS diberi peringatan keras oleh warga. Pasangan bukan suami-istri itu pun diminta menandatangani surat pernyataan yang disaksikan orang tua dan perwakilan warga Kepatihan. ''Meski orang tua RBS dan MS geram, semua sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Mereka (RBS dan MS) masih pelajar. Jadi, kami serahkan mereka ke orang tua masing-masing,'' papar Tito. (wen/tri/any/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Transjakarta Ditembak Orang tak Dikenal
Redaktur : Tim Redaksi