Beri Komitmen Investasi, Bos Chevron Temui Jokowi

Jumat, 09 Januari 2015 – 20:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang tadi (9/1) menerima petinggi Chevron Corporation di Kantor Presiden, Jakarta,  Jumat (9/1). Kedatangan para petinggi Chevron itu untuk menyatakan komitmen mereka untuk tetap berinvestasi dalam infrastruktur migas di Indonesia.

Rombongan Chevron yang datang menemui Jokowi dipimpin langsung oleh chief executive officer (CEO) mereka, John S Whatson. Ada enam perwakilan Chevron yang datang, termasuk John. Di antaranya Senior Vice President Upstream Jay Johnson, President Chevron Asia Pacific Exploration and Production Melody Meyer, Managing Director Chevron IndoAsia Business Uunit Chuck Taylor.

BACA JUGA: Bekukan 61 Rute Penerbangan, Kemenhub Tindak Lima Maskapai

Selain itu juga tampak hadir Presiden Director PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Albert Simanjuntak dan Senior Vice Presiden PGPA Chevron IndoAsia Bussines unit Yanto Sianipar.

Jokowi dalam kesempatan itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto.

BACA JUGA: Indosat Meminta Maaf Atas Iklan Viral @IndosatMania

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Jalil dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden Jokowi mengatakan bahwa kedatangan CEO Chevron untuk menyatakan komitmennya tetap berinvestasi dalam infrastruktur migas di Indonesia. “Saat ini Chevron memiliki ladang di Duri, Riau, yang memproduksi lebih dari 300 ribu barel minyak per hari. Chevron juga tengah mengembangkan ladang gas di Laut Makassar, Sulawesi Selatan, yang disebut dengan IDD,” kata Sofyan.

Menurut Sofyan, mestinya IDD tersebut sudah dikembangkan. Hanya saja, Chevron gagal memperoleh izin meski tahun lalu perusahaan asal Amerika Serikat itu telah menyewa alat pengeboran.

BACA JUGA: Menteri ESDM Minta Dikawal Kejaksaan

“John Watson mengatakan komitmennya yang sesuai dengan aspirasi pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, mengingat cadangan minyak kita tinggal sebelas tahun lagi dan gas tinggal 18 tahun lagi,” sambung Sofyan.

Chevron, lanjut Sofjan, saat ini menunggu keputusan dari SKK Migas mengenai ladang di Laut Makassar tersebut. (flo/jpnn).

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat ini Bandingkan Tarif Pesawat di Sini dengan di AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler