Beri Solusi, Srikandi Ganjar Ajarkan Warga Luwu Timur Olah Limbah Merica jadi Biogas

Senin, 13 November 2023 – 13:15 WIB
Srikandi Ganjar mengadakan sosialisasi mengolah limbah merica menjadi biogas bersama Komunitas Petani Milenial di Desa Wowondula, Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/11). Foto: Dokumentasi Sirkandi Ganjar

jpnn.com, LUWU TIMUR - Sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Srikandi Ganjar memberikan solusi nyata bagi masyarakat di Kabupaten Luwu Timur yang sering mengalami krisis gas hingga menyebabkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Padahal di sisi lain, Luwu Timur merupakan daerah yang terkenal dengan budi daya merica yang banyak dan salah satu yang terbesar di Indonesia yang limbahnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber biogas terbarukan.

BACA JUGA: Sukarelawan Ganjar & Warga Gotong Royong Bangun Lapangan Bulu Tangkis di Serdang Bedagai

Menyikapi hal itu, Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi mengolah limbah merica menjadi biogas bersama Komunitas Petani Milenial di Desa Wowondula, Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/11).

"Kami ajak perempuan muda untuk peduli dengan lingkungan dengan memanfaatkan limbah merica ini sebagai sumber energi biogas yang bisa dimanfaatkan untuk konsumsi rumah tangga," kata Korda Srikandi Ganjar Kabupaten Luwu Timur, Ferniati.

BACA JUGA: Kelas Kreasi dari Srikandi Ganjar Berikan Manfaat Langsung bagi Milenial di Kalbar

Melalui sosialisasi teraebut, Ferni membeberkan dampak yang dirasakan masyarakat akibat kurangnya pasokan tabung gas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Karena terbatasnya pasokan gas tiga kilogram ini menjadi krisis yang tergolong memiliki dampak besar di Luwu Timur ini, kadang harganya bisa sampai dua kali lipat dari harga normal," bebernya.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Jawab Keluhan Warga Sampang dengan Bawa Bantuan Air Bersih

Karena itu, Ferni mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk mengolah limbah merica menjadi sumber energi terbaru.

"Kami coba gagas pemanfaatan limbah merica ini khususnya di Towuti sebagai sumber merica terbesar daripada dibuang ke danau, mending diolah saja," kata Ferni.

Puluhan perempuan muda terlibat dari sekitar 10 desa di Kecamatan Towuti tampak sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

"Pemateri juga bersemangat untuk menyampaikan program tersebut yang dinilai efektif untuk kemajuan warga," terangnya.

Selanjutnya, Ferni akan melakukan keberlanjutan kegiatan tersebut dengan memberikan praktik secara langsung supaya mereka mengetahui bagaimana langkah demi langkah limbah tersebut bisa menjadi gas.

"Kita tunggu setelah masa endapan sekitar sepuluh hari dari merica sisa yang sudah dipetik, baru kita mulai langkah sosialisasi lanjutannya," terangnya.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan menjadi pematik bagi segenap pihak untuk lebih peduli terhadap potensi tersebut sehingga persoalan gas yang selama ini kerap dihadapi bisa teratasi.

"Kami harap ini jadi pematik yang pada akhirnya dilirik oleh pemerintah untuk terjun langsung menciptakan biogas ini menjadi salah satu sumber yang mampu menopang kebutuhan gas rumah tangga," pungkasnya. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler