Beringin Muda Membelot, Tegaskan Dukung Jokowi-JK

Rabu, 21 Mei 2014 – 08:12 WIB
Salah satu kader Partai Golkar yang membelot, Ketua Balitbang Indra Jaya Piliang. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Perpecahan di tubuh Golkar juga terjadi di basis kader muda. Mereka bahkan terang-terangan melakukan aksi pembangkangan terhadap perintah ketua umumnya dengan menggelar pertemuan untuk memberikan dukungan untuk pasangan Jokowi Widodo-Jusuf Kalla.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh fungsionaris muda Golkar seperti Ketua DPP Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Balitbang Indra Jaya Piliang, anggota DPR Meutya Hafid, Andi Sinulingga, dan beberapa kader Golkar muda lainnya.

BACA JUGA: Modal 61 Kursi di DPR, Demokrat Diprediksi Minta Jatah Menteri

Menurut penggagas deklarasi, Agus Gumiwang Kartasasmita, kader muda Golkar bingung dan gundah atas keputusan Ketua Umum Aburizal Bakrie yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

“Ada kegundahan dan kebingungan dari kami, kader muda Golkar atas keputusan DPP yang mendukung Prabowo-Hatta,” kata Agus kepada wartawan di restoran Sari Kuring, Jakarta, Selasa (20/5).

BACA JUGA: Anggap JK Ibarat Figur Biden bagi Obama

Menurutnya kader muda tak pernah dilibatkan dalam keputusan tersebut. Karena itu, dirinya mengaku menyayangkan keputusan DPP yang diambil tanpa memberi kesempatan kepada kami untuk memberikan pendapat dan masukan dari kalangan kader muda.

“Oleh karena itu, kader muda Partai Golkar ini membentuk Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPG-MI) yang mendukung duet Jokowi-JK. Kami mendukung kader terbaik Golkar untuk ikut memimpin bangsa demi perubahan bangsa kearah yang lebih baik, yakni pak Jusuf Kalla yang mendampingi pak Jokowi untuk maju dalam pilpres,” tegasnya.
    
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) meminta kader partainya yang mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), untuk mundur dari jabatannya. “Gak apa-apa biar saja, tapi dia mesti mundur dari jabatan dia kan,” kata Ical, Selasa (20/5).

BACA JUGA: Tanpa Mahfud dan Rhoma, PKB Yakin Solid Dukung Jokowi-JK

Terkait kesepakatan Golkar dengan Prabowo-Hatta dalam suksesi RI 1 di Pemilu Presiden kali ini, Ical menjawab diplomatis. Dia mengatakan kesepatannya dengan Prabowo adalah untuk Indonesia lebih baik.

“Untuk Indonesia yang lebih baik tentu mendambakan semua kekuatan. Karena itu ada konsep trisula, Pak Prabowo, Pak Hatta, dan saya,” tandasnya.
    
Semetara itu Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengakui di internal partainya ada faksi-faksi yang berbeda sikap soal dukungan di pemilu presiden (pilpres) nanti.

Meski Golkar secara resmi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, namun ada faksi di internal partai pimpinan Aburizal Bakrie itu yang tetap memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
    
Menurut Nurul, faksi dalam tubuh Golkar bahkan telah ada sejak lama. Namun, keberadaannya bukan menggerogoti partai tapi justru memerkaya khasanah berdemokrasi di dalam partai.
    
"Kalau faksi dari dulu ada. Dari sejak 2004, terus terulang (ada perbedaan di internal Golkar tentang dukungan ke pasangan capres, red). Tapi bagi saya itu bukan masalah, " kata Nurul saat ditemui di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (20/5).
    
Nurul menilai adanya sebagian petinggi Partai Golkar mendukung Jokowi-JK, justru menunjukkan proses demokrasi dalam berpolitik di Golkar cukup baik. Meski demikian, secara pribadi dirinya mengaku mengikuti keputusan partai yang resmi memberi dukungan pada pasangan Prabowo-Hatta.
    
Nurul berharap pasangan Prabowo-Hatta nantinya dapat meraih suara hingga 60 persen.  Namun kalau kurang dari angka tersebut, tetap tidak masalah asalkan tetap meraih kemenangan. "Mudah-mudahan yang didukung Golkar menang. Target 60 persen itu lebih baik. Kalau kurang sedikit ngggak masalah," katanya.

Lantas apa sanksi bagi kader Golkar yang memilih mendukung Jokowi-JK? "Kalau ditanya sanksi (terhadap kader Golkar yang mendukung Jokowi-JK), sampai saat ini belum. Kan untuk itu perlu ada mekanisme partai. Tapi bagi saya bukan masalah. Dalam pemilihan capres ini lebih pada kekuatan tokoh. Jadi saya berharap, apa yang didukung Golkar, itu yang menang," katanya. (dms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Jokowi-JK, PKB Bakal Intensif Sapa Warga dan Ulama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler