Berita Duka, Ahmat Yamani Meninggal Dunia, Kondisi Jarinya Menghitam

Kamis, 09 Januari 2020 – 22:41 WIB
Seorang pria di Palangka Raya tewas disambar petir Korban sambaran petir saat berada di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, Kamis, (9/1/2020). Foto: ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Ahmat Yamani (26), warga Jalan Mangku Raya Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, meninggal dunia, Kamis (9/1) tepatnya sekitar pukul 17.30 WIB.

Jasadnya ditemukan di tempat pengerjaan jembatan titian kayu proyek Dinas Kehutanan provinsi. Korban diduga tewas tersambar petir.

BACA JUGA: Belasan Ekor Domba di Rote Ndao Tersambar Petir

"Jasad korban sudah dievakuasi," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Jaladri Dwi Tunggal, Kamis.

Kronologis kejadian, korban bersama ayahnya bernama Mawardi (60) dan kakaknya bernama Anang Aprianto (33), sedang bekerja membuat jembatan atau titian kayu milik Dinas Kehutanan Kalteng.

BACA JUGA: Reaksi Anak Hakim PN Medan Jamaluddin setelah Tahu Ibunya Dalang Pembunuhan Sang Ayah

Sekitar pukul 15.00 WIB, Mawardi mengajak pulang, namun korban dan kakaknya masih bertahan, hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB terjadi hujan deras disertai petir.

Korban dan kakaknya berteduh di bawah tenda terpal warna biru yang dijadikan tempat berteduh, sekaligus tempat penyimpanan genset. Selesai bekerja keduanya mematikan mesin genset yang dipakai untuk menyalakan mesin ketam kayu.

BACA JUGA: Tiga Pelaku Pembunuhan Hakim PN Medan Terancam Hukuman Mati

Sesaat setelah mesin genset listrik mati dan ditutup oleh korban menggunakan kain, dengan posisi korban serta kakaknya saling berhadapan dan mesin berada di antara mereka, tiba-tiba korban tersambar petir langsung mengenai tangannya. Korban langsung tertelungkup sedangkan saksi sedikit terlempar ke kanan.

"Selanjutnya kakaknya membantu korban dengan menelentangkannya dan memberikan nafas bantuan serta air minum, namun korban tidak menunjukkan reaksi," jelasnya.

Kemudian saksi berlari ke Jalan Yos Sudarso untuk meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan kepada pihak Kepolisian, emergency, damkar dan lainnya.

Menurut keterangan dokter visum di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, tangan kanan korban terluka berupa penebalan kulit pada pangkal jari dan sekitarnya berwarna hitam.

Pangkal paha kanan luka lecet dengan adanya penebalan di sepanjang sisi luka lecet sepanjang 13 sentimeter dimulai dari awal pinggul mengarah ke bawah. Ciri-ciri luka tersebut, menunjukan akibat sengatan petir. Sengatan petir masuk dari tangan kanan dan keluar dari paha kanan.

Korban dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya oleh pihak kepolisian. Setelah dilakukan visum, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka.

"Atas kejadian itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas selama musim hujan, khususnya saat potensi petir cukup tinggi. Salah satunya hindari berjalan di lapangan terbuka dan melakukan hal membahayakan lainnya," ungkapnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler