jpnn.com, MEULABOH - Anna Mutia, 28, perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang ditemukan tangganya putus dilaporkan meninggal dunia, Selasa pagi sekira pukul 07.15 WIB.
"Benar, korban Anna Mutia sudah meninggal dunia tadi pagi di Banda Aceh," kata Kasat Reskrim Polres Aceh Barat Daya AKP Erjan Dasmi yang dihubungi dari Meulaboh, Selasa siang.
BACA JUGA: Polisi Periksa Sejumlah Saksi Demi Ungkap Fakta di Balik Putusnya Lengan Perawat Abdya
Menurutnya, korban diduga meninggal dunia ketika sedang menjalani perawatan medis, setelah lengan kanan korban putus pada Senin (30/12/2020) lalu seusai melaksanakan tugas di rumah sakit, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Kecamatan Kuala Batee, Abdya.
Sebelumnya Anna Mutia, 28, perawat RSUD Teungku Peukan, yang ditemukan di jalan dengan kondisi tangan terputus pada Senin (28/12) lalu.
BACA JUGA: Info Terkini dari Kapolres Soal Perawat Putus Tangan di Abdya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa putusnya lengan korban.
“Ada sejumlah saksi yang sudah kami periksa untuk dimintai keterangan, sebagian merupakan saksi mata yang melihat korban mengalami kecelakaan di lokasi kejadian,” kata Kapolsek Susoh Iptu Barmawi yang dihubungi dari Meulaboh Aceh Barat, Rabu.
BACA JUGA: Berita Duka: Fuad Hasan Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa
Selain itu, polisi juga sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi lainnya, guna mengungkap fakta di balik peristiwa yang menghebohkan masyarakat di Aceh tersebut.
Ia juga memastikan sejauh ini tidak ada barang berharga milik korban yang dinyatakan hilang setelah peristiwa kecelakaan tersebut.
“Meski pun demikian, kami masih terus menyelidiki kasus ini,” kata Iptu Barmawi menambahkan.
Pihaknya juga masih belum bisa meminta keterangan terhadap korban Anna Mutia, setelah menjalani operasi penyambungan lengan kanan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
BACA JUGA: Satu Keluarga di Lampung Timur Tenggak Racun, Dua Orang Kritis
“Kami masih menunggu korban sehat, sehingga bisa dimintai keterangan,” demikian Iptu Barmawi.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi