jpnn.com, SELONG - Papuk Supiani, 65, warga Dusun Baru Bengken, Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, meninggal dunia dengan mengenaskan, Kamis (31/12) sekitar pukul 10.30 Wita.
Jasadnya ditemukan mengapung di parit Lingkok Lamun Desa Senyiur. Korban diduga tewas terseret air parit, lanataran penyakit ayannya kumat dan kasusnya dalam penanganan Polsek Keruak
BACA JUGA: Tepergok Bobol Rumah Pak Dimas, Safei Nyaris Tewas Diamuk Massa
Kapolsek Keruak melalui Kasubag Humas Polres Lombok Timur Iptu L Jaharuddin yang dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan warga Fesa Senyiur yang meninggal terseret air parit.
"Kasusnya masih dalam.penyelidikan," katanya.
BACA JUGA: Adit Tepergok Istri Lagi Asyik Berbuat Tak Senonoh Pada Keponakan
Menurut Jaharuddin, informasi yang dihimpun, korban sekitar pukul 09.00 Wita, korban terlihat duduk-duduk di pinggir parit Lingkuk Lamun, yang jaraknya tak jauh dari rumah korban.
Korban pagi itu sedang duduk di pinggir parit dengan kedua kakinya direndam di parit, sambil menunggu cucunya memetik kelapa, sementara air parit sedang melimpah.
BACA JUGA: Soal Kasus Maling Tewas di TKP, Pemilik Rumah dan Dua Anaknya jadi Tersangka
Salah seorang warga yang sedang berada di sawahnya, tiba-tiba mendengar suara jatuh ke dalam parit, dan langsung mendekati sumber suara, namun saksi masih melihat korban duduk di pinggir parit.
Tak berapa lama, saksi sempat melihat cucu korban mencari neneknya ke rumah korban.
Sementara tak jauh dari TKP, beberapa anak sempat melihat tubuh korban mengambang, terbawa arus air parit, kurang lebih satu kilometer korban terseret air parit.
Irwan warga dusun senyiur melihat ada anak mengikuti tubuh korban, Irwan langsung turun ke dalam parit, mengangkat tubuh korban dan meletakkan korban di berugak sambil berteriak minta tolong kepada warga.
BACA JUGA: Belasan Anak Selamatkan Teman dari Cengkraman Buaya, Heroik Banget
"Korban sempat terseret air parit sejauh 1 Km, dan korban memiliki riwayat penyakit ayan, diduga salah satu akibat korban jatuh ke dalam parit," jelasnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi