jpnn.com - Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza meninggal dunia akibat serangan jantung pada Senin (8/6) kemarin.
Menurut keterangan pejabat Burundi yang dilansir BBC, presiden berusia 55 tahun itu sempat dibawa ke rumah sakit pada Sabtu 6 Juni setelah merasa kurang sehat usai ikut serta dalam pertandingan bola voli di Ngozi, utara Burundi.
BACA JUGA: Berita Duka: Wartawan Terpapar Covid-19 Meninggal Dunia
Kondisi mantan pesepakbola itu sempat membaik pada Minggu 7 Juni, tetapi pada Senin dia mengalami serangan jantung dan upaya untuk membangunkannya kembali gagal.
"Kesehatannya tiba-tiba memburuk dan dia mengalami serangan jantung," tulis sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Serasih Ditemukan Meninggal Dunia dengan Kondisi Membusuk di Rumah
Pernyataan tersebut mengatakan, kematian Nkurunziza sangat tidak terduga dan meminta seluruh rakyat untuk tetap tenang. Tujuh hari berkabung telah diumumkan.
Spekulasi penyebab kematiannya muncul dipicu laporan yang belum dikonfirmasi bahwa istrinya diterbangkan ke Nairobi, ibu kota Kenya, 10 hari lalu setelah positif Covid-19.
BACA JUGA: Berita Duka: Musikus Senior Benny Likumahuwa Meninggal
Pihak berwenang di Burundi dituduh dengan sengaja mengecilkan ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi virus Corona yang telah menginfeksi 197 ribu orang di benua Afrika dan menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Nkurunziza telah berkuasa selama 15 tahun di Burundi, akan turun dari jabatannya pada Agustus 2020.
Pada 2015 dia memicu protes nasional saat mengumumkan kembali mencalonkan diri sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga, berlawanan dengan undang-undang Burundi.
Selama menjabat, dia juga mengalami upaya kudeta di mana ratusan orang tewas dalam bentrokan, dan puluhan ribu terpaksa melarikan diri dari Burundi. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha